[AuthorLepas] No One Get The Ideal [chapter 1]

Author : nayom [@nayom]

Rating : G

Length : Chaptered

Genre : Romance, Friendship

Cast :

–          Kang Minhyuk

–          Lee Jonghyun

–          Jung Yonghwa

–          Lee Jungshin

Other Cast :

–          Seohyun SNSD

–          Yoona SNSD

–          Yuri SNSD

–          Taecyeon 2PM

–          Jinwoon 2AM

Disclaimer : Ide dan alur cerita milik saya. Mohon maaf kalau ada kesamaan alur dengan cerita lain.

Note : Fic ini berisi kisah romance-nya tiap personil CN Blue, jadi cast nya bakalan banyak dan chapter nya bakalan panjang. Masalah genre romance tapi main cast nya cowo semua tidak perlu dikhawatirkan karena ini bukan yaoi kok, hehe. Seiring dengan chapter nya, mulai muncul main cast cewe nya. Berhubung di chapter 1 ini cast cewe nya ga banyak berperan, jadi dibikin di other cast dulu. enjoy~ ^^

*************************************************

Musim panas telah berlalu dan liburan juga telah berakhir. Namun, keceriaan tak luput dari Kang Min Hyuk yang menyambut gembira semester barunya di tahun pertama kuliahnya. Ia berjanji pada dirinya sendiri dan kawannya, Lee Jung Shin, bahwa ia akan berkenalan dengan yeoja yang ia kagumi selama ini, Seo Joo Hyun. Enam bulan sudah cukup lama bagi Minhyuk untuk menjadi pemuja rahasia, begitu kata Jungshin, semester dua inilah saatnya Minhyuk mengambil langkah baru. Jungshin sendiri sebenarnya tidak pernah tahu siapa wanita pujaan Minhyuk, namanya pun tidak tahu. Minhyuk hanya katakan bahwa ia akan mengenalkannya pada Jungshin kelak saat ia sudah berhasil memenangkan hati sang pujaan, Seohyun.

Minhyuk adalah orang yang tepat waktu, sama seperti Seohyun. Ia selalu naik bus yang sama dengan Seohyun. Ia hafal betul kalau rumahnya dan Seohyun terpaut tiga blok, itu berarti Minhyuk hanya perlu menunggu tiga halte terlewat sampai Seohyun naik bus yang sama dengan dirinya.

Banyak hal yang Minhyuk suka dari Seohyun. Seohyun itu feminin, dewasa, pekerja keras, dan segala hal yang masuk dalam daftar wanita ideal Minhyuk. Tapi ada satu hal yang meyakinkan Minhyuk bahwa Seohyun lah belahan jiwanya, Minhyuk dan Seohyun lahir di hari yang sama, 28 Juni 1991.

Minhyuk dan Seohyun sudah turun dari bus yang mereka tumpangi dan berjalan menuju kampus. Minhyuk mengatur napasnya dan mencoba meyakinkan dirinya sendiri tentang keputusannya untuk menyapa Seohyun untuk pertama kalinya.

“Ini kesempatanmu, Minhyuk.” bisik Minhyuk dalam hati.

Seohyun berjarak beberapa langkah dihadapannya. Ia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya sebanyak mungkin. Ia putuskan untuk memanggil nama Seohyun dengan jelas.

“S..”

Buk!

“Joseohabnida. Joseohabnida.” seorang yeoja berkemeja kotak-kotak merah menabraknya dari belakang tepat saat Minhyuk hendak menyuarakan nama Seohyun. Yeoja itu berbalik dan membungkuk minta maaf pada Minhyuk. Wajah yeoja tersebut tidak nampak oleh Minhyuk karena terhalang oleh rambut panjangnya.

Belum sempat Minhyuk membalas permintaan maaf yeoja tersebut, yeoja itu sudah kembali berlari seperti terburu-buru. Kembali ke rencana awalnya untuk menyapa Seohyun, Minhyuk menoleh ke depan berharap Seohyun masih ada di tempat terakhir ia melihatnya. Namun, Seohyun sudah pergi. Gagal sudah rencananya.

“Masih ada kesempatan lain.” pikirnya menghibur diri.

 

 

Siang itu Yonghwa berjalan menuju ruang akademik untuk mengatur jadwal barunya. Seorang dosen menyarankan Yonghwa untuk mengikuti kelas bahasa inggris tambahan karena ia harus memperbaiki nilai menulis bahasa inggrisnya. Ia sendiri sebenarnya sangat menyukai bahasa inggris, jadi bukan perkara besar baginya jika ia belajar ekstra untuk bahasa inggris.  Ia juga mengakui bahwa ia lemah dalam bagian menulis itu, hanya itu saja. Sulit baginya untuk berpikir ilmiah menyusun sebuah karangan esai, meski itu hanya sebuah karangan tetap saja itu ilmiah. Maka dari itu, ia lebih banyak mengungkapkan sesuatu melalui lirik lagu dan melodinya ketimbang sebuah tulisan, ilmiah pula.

“Kalau kelas kimia yang hari rabu ada Bu?” tanya seorang mahasiswi berbandana krem dengan rambut panjangnya yang indah mengantri di loket 3.

“Ehmm.. tunggu yaa.. ada ada. Apa kamu mau ambil kimia di hari rabu?”

“Iya Bu.”

Kala itu Yonghwa memasuki ruang akademik dan mengambil tempat di loket 2.

“Bu, saya mau ambil kelas tambahan.” katanya seraya mengulurkan kartu tanda muridnya.

Ibu petugas akademik segera memasukkan nomor induk murid Yonghwa dan melihat ke dalam datanya.

“Jung Yong Hwa. Kamu sudah semester 6. Mau ambil kelas apa lagi?”

“Saya disarankan sama Profesor Song untuk ambil kelas bahasa inggris ekstra untuk semester 2, Bu.”

“Adanya hari senin sama kamis, keduanya jam 9. Kamu mau ambil yang mana?”

“Yang hari kamis, Bu.”

Sementara itu di loket 3.

“Ok, saya bacakan ya jadwal baru kamu.” Petugas loket 3 mengkonfirmasi.

“De.”

“Seo Joo Hyun. Semester 2. Hari senin..”

Yonghwa, sambil menunggu datanya dicatat oleh petugas akademik loket 2, ikut mendengarkan konfirmasi data di loket sebelahnya.

“.. Hari kamis, bahasa inggris jam 9..”

 

 

Jungshin berjalan gontai menuju kantin siang itu. Perutnya sudah memanggil namanya sejak kelas belum berakhir. Ia berharap di kantin nanti ia akan bertemu dengan salah satu kawannya dari pada harus duduk sendiri dan didatangi para fans dari Yonghwa.

Mengapa begitu? Itu semua karena Yonghwa sangat populer di kampus, melebihi popularitas Jungshin, Jonghyun, maupun Minhyuk. Mereka berempat tergabung dalam sebuah band, C.N.Blue namanya. Yonghwa yang bernyanyi juga ngerap sekaligus memegang gitar di depan, Jonghyun memetik gitar dan juga turut menyanyi di sebelah kiri, Jungshin memetik bass dan menyanyi nada-nada rendah di sebelah kanan, sedangkan Minhyuk memukul drum di belakang sambil tersenyum sampai matanya tak nampak.

Yonghwa lebih dulu populer karena ia sudah lama berada di kampus itu dan ia juga menyita perhatian banyak orang saat bermain dalam drama perayaan ulang tahun kampus tahun lalu. Lain halnya dengan Jonghyun, ia tidak suka diperhatikan banyak orang dan ia memanjangkan juga mengeriting rambutnya agar tidak banyak orang yang mengerumuninya seperti yang orang-orang lakukan pada Yonghwa. Jungshin dan Minhyuk masih dalam tahun pertamanya di kampus, belum banyak yang menaruh perhatian lebih terhadap mereka, namun mereka cukup terkenal di antara noona-noona.

Namun ada satu noona yang belum berhasil Jungshin tarik perhatiannya, Yoona. Jungshin sangat mengagumi Yoona, mahasiswi paling cantik di kampus atau paling tidak salah satu dari beberapa Campus Goddess. Yoona tak jarang muncul di layar televisi sebagai model iklan. Jungshin memiliki semua produk yang Yoona iklankan, sekali pun itu kosmetik wanita remaja.

Jungshin dan Minhyuk membuat satu kesepakatan beberapa waktu lalu saat berlibur bahwa mereka akan mengambil satu langkah maju lebih dekat dengan pujaan hati mereka. Jungshin akan mulai membuat Yoona mengenalnya, begitu juga dengan Minhyuk dengan pujaan hatinya yang Jungshin tidak tahu siapa karena Minhyuk tak mau menyebut namanya.

Dewi fortuna berpihak pada Jungshin siang itu. Saat mengantri di kantin, Yoona berdiri di belakangnya. Jungshin berpikir bahwa inilah saat yang tepat.

“Annyeonghaseo.” sapa Jungshin sambil tersenyum menahan gugup.

“Oh, annyeonghaseo.” Yoona terkejut disapa secara tiba-tiba oleh orang yang tidak ia kenal.

“Kau mau antri di depanku?” kata Jungshin tanpa sadar. Pesona Yoona mengalahkan panggilan perutnya.

“Ah, tidak usah. Terima kasih.” tolak Yoona ramah.

“Baiklah.” Jungshin kembali menoleh ke depan.

Membelakangi Yoona, ia berpikir, “Katamu ‘baiklah’ ?! Apa hanya begitu saja kemampuanmu, Jungshin? Kalau begini caranya, bagaimana ia akan mengenalmuuuuu?!”

 

 

“Jonghyun, apa kau sudah tahu mengenai murid baru itu?” tanya Taecyeon, murid senior sekaligus ketua klub renang. Taecyeon dan Jonghyun saat itu berada di dalam ruang ganti laki-laki kolam renang indoor kampus mereka.

“Murid baru dimana?” tanya Jonghyun polos.

“Tentu saja di kampus.”

“Murid baru di kampus kan banyak, Hyung.”

“Maksudku murid baru yang bergabung di klub renang kita.”

“Aku belum tahu. Semester berapa dia?”

“Semester 2, tapi dia juga baru pindah ke kampus kita.”

“Begitukah? Dari mana?”

“Austria.”

“Wah.. bule dong!” kagum Jonghyun sambil nyengir lebar.

“Ani-ah! Dia orang korea juga.” jawab Taecyeon sambil menyenggol Jonghyun dengan sikunya.

“Oh, begitu rupanya. Kenapa dia pindah di semester kedua?”

“Karena dia telah menyelesaikan semester pertamanya.”

“Hyung, apa kau bercanda denganku? Tentu saja murid yang telah menyelesaikan semester pertamanya akan melanjutkan semester keduanya.”

“Aigoo~ Jonghyun-ah.” Taecyeon menghela napas panjang lalu melanjutkan, ”Dua tahun lalu, dia adalah mahasiswi di kampus kita. Namun, saat semester pertama berakhir, ia mengambil cuti kuliah dan pindah ke Austria bersama keluarganya.”

“Kenapa dia tidak kuliah di sana saja?”

“Entahlah. Kudengar keluarganya hanya tinggal di sana selama dua tahun, makanya dia kembali melanjutkan kuliahnya di sini.”

“Apa yang dia lakukan selama di sana?”

“Dia mendalami biola. Kau tahu kan kalau kota Wina di Austria itu tempatnya musisi-musisi klasik berkumpul? Dia itu sangat mencintai biola, jadi dia mendalaminya selama di Austria.”

“Wah, kau tahu banyak, Hyung. Dari mana kau tahu semua itu?”

“Dari Yoona. Oh iya, orang itu juga member SNSD.”

SNSD adalah singkatan dalam bahasa korea yang berarti Girls Generation. Mereka adalah grup vokal dan tari yang berisi sembilan yeoja cantik. Kesembilan yeoja ini sudah bersama sejak mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama dan seringkali mengisi acara di tingkat kota. Sebenarnya mereka tidak pernah memutuskan untuk membuat sebuah grup dengan nama tertentu. Nama Girls Generation atau SNSD sendiri adalah pemberian dari para penggemar mereka yang sudah mengikuti mereka sejak dahulu. Dua tahun belakangan, mereka hanya berdelapan karena salah satu member mereka pindah ke Austria, namun kini telah kembali.

“Ha? Jadi SNSD itu berisi sembilan orang?”

Taecyeon mengangguk dan menambahkan, “Dan percaya atau tidak. Dia miriiiiiip sekali dengan Yoona. Mereka seperti anak kembar.”

Jonghyun tak lagi berkomentar. Mendengar nama Yoona dari mulut Taecyeon memberikan perasaan aneh pada Jonghyun, perasaan marah bercampur kesedihan dan kekecewaan. Ia tahu ini bukan perasaan yang benar mengingat bahwa Taecyeon adalah kekasih Yoona dan juga sahabat karib Jonghyun. Namun, pernyataan Taecyeon menyita perhatiannya, murid baru itu mirip sekali dengan Yoona. Ia ingin tahu seperti apa murid baru itu.

Sambil berbincang, Jonghyun dan Taecyeon berjalan keluar dari ruang ganti ke kolam renang. Nampak oleh mereka kerumunan teman-teman mereka mengelilingi seorang yeoja berambut panjang tergerai dengan kemeja kotak-kotak merah.

“Nah, itu dia anak baru yang tadi kuceritakan.” kata Taecyeon menunjuk pada yeoja itu dan berjalan hendak menyapanya.

Jonghyun mengikuti langkah Taecyeon. Ia penasaran seperti apa yeoja yang dikatakan mirip dengan Yoona.

“Jonghyun-ah, kenalkan dirimu pada anggota baru kita.” kata Taecyeon.

“Annyonghaseo. Jeoneun Lee Jong Hyun imnida.”

“Annyonghaseo. Kwon Yu Ri imnida.”

 

 

“Baiklah. Ini tugas berkelompok kalian. Setiap kelompok terdiri dari dua orang berdasarkan absen. Terima kasih atas kerja sama kalian hari ini. Selamat pagi.” kata Profesor Kang menutup kelas pertama Minhyuk hari itu.

Minhyuk merapikan buku-bukunya dan bergegas hendak pergi ke perpustakaan. Hari ini adalah hari lainnya ia akan berusaha menyapa Seohyun. Seperti hari-hari kamis yang lainnya, Minhyuk sudah tahu bahwa Seohyun pasti sedang berada di dalam perpustakaan.

Saat hendak meninggalkan kelas, Jinwoon memanggil Minhyuk.

“Minhyuk-ah, apa kita sekelompok lagi?”

Pada semester lalu, Minhyuk dan Jinwoon selalu berada dalam satu kelompok karena nama mereka berbeda. Namun, hal itu bisa berubah karena murid-murid di dalam kelas mereka berubah-ubah tiap semesternya.

“Entahlah. Aku belum lihat.” Minhyuk lupa melihat siapa teman sekelompoknya karena begitu bersemangatnya ia untuk bertemu Seohyun pagi itu.

“Biar kulihat.” kata Jinwoon meneliti kertas absen.

“Ah, kita tidak sekelompok. Aku dengan Jung Jin Young. Kau dengan Kwon Yu Ri, Minhyuk.”

“Kwon Yu Ri? Aku tidak mengenalnya. Kau tahu yang mana Kwon Yu Ri?” tanya Minhyuk.

“Itu dia, di belakang, yang sedang menunduk.” tunjuk Jinwoon pada seorang yeoja yang duduk paling belakang.

Minhyuk menoleh ke arah yang Jinwoon tunjuk. Seorang yeoja nampak membenamkan wajahnya dalam kedua lengannya, menunduk. Ia berjalan menghampiri yeoja yang disebut Kwon Yu Ri itu. Ia berdiri di depan Yuri dan memanggilnya.

“Permisi, apa kamu Kwon Yu Ri?”

Namun, Yuri tidak bergeming sedikit pun oleh perkataan Minhyuk yang ditujukan tepat padanya.

“Hmmm.. permisi.”

Yuri masih juga tidak bergeming. Minhyuk berpikir ia akan memaafkan dirinya untuk menyentuh lengan yeoja yang baru ia kenal, saat ini hal itu penting ia lakukan.

Sambil mendorong sedikit lengan Yuri, Minhyuk memanggil, “Permisi, Kwon Yu Ri.”

Ajaibnya, Yuri masih tidak bergeming.

“Kwon Yu Ri.” Minhyuk masih menggoyangkan lengan Yuri.

“Kwon Yu Riiii.”

“Kwon Yu Riiii?”

“Kwon Yu Riiii!”

“KWON YU RI!” Minhyuk menarik lengan Yuri sambil tanpa sadar berteriak memanggil Yuri.

Yuri tersentak dari tidurnya. Ia melihat kepada seorang namja di hadapannya yang memegang lengannya padahal namja itu tidak ia kenal.

“Ya! Siapa kau? Lepaskan aku!” bentak Yuri.

 

 

“Mianhamnida. Atas perbuatanku tadi. Kukira kau maniak.” kata Yuri setelah mereka berjalan keluar kelas.

“Mana ada maniak masuk ke dalam kelas.”

Tiba-tiba Minhyuk teringat sesuatu. Ia melirik arlojinya dan sadar bahwa ia telah terlambat untuk datang ke perpustakaan. Sebentar lagi kelas bahasa inggris Seohyun akan dimulai.

“Mianhamnida, Yuri-ssi. Aku ada urusan penting. Aku duluan ya.”

Minhyuk berlari menuju perpustakaan segera setelah dia menyelesaikan kalimatnya tanpa menunggu jawaban Yuri. Ia berlari secepat mungkin, untung saja kakinya panjang. Pintu perpustakaan sudah di depan matanya. Ia harap Seohyun masih ada di sana. Ia mempercepat laju larinya. Namun..

Bam!

Seorang yeoja baru saja keluar dari perpustakaan dan Minhyuk terlambat menghentikan langkahnya sehingga menabrak yeoja itu. Buku di tangan yeoja itu jatuh seperti juga dirinya yang jatuh. Minhyuk menyadari keadaannya yang tidak tepat, jatuh di atas seorang yeoja. Begitu malunya ia berbuat tidak sopan pada seorang yeoja, ia langsung bangkit dan membantu merapikan buku-buku yang berserakan.

“Joseohabnida. Aku sungguh-sungguh tidak sengaja. Gwenchanayo?” kata Minhyuk sambil mengumpulkan buku-buku yeoja itu.

“Gwenchansimikka.” jawab yeoja itu.

Minyuk menoleh kepada yeoja di hadapannya. Jantungnya berdegup kencang dan ia hampir tidak bisa bernapas karena pemandangan di hadapannya sungguh sulit ia yakini sebagai kenyataan.

When I first saw you

I said oh my

That’s my dream

That’s my dream

(Beyonce & Jamie Foxx – When I First Saw You)

Minhyuk tidak terlambat, ia tepat waktu. Ia bertemu dengan Seohyun, pujaan hatinya, di saat yang tepat.


26 thoughts on “[AuthorLepas] No One Get The Ideal [chapter 1]

  1. biasanya kalo ada seohyun pasti ada yonghwa. aroma-aromanya (?) bakal cinta segitiga #readersoktau
    banyak cast baru~
    ceritanya seru 🙂 penasaran

    next chapt ^^

  2. seohyun.. aku yakinnya dia sama yonghwa, jonghyun yoona, minhyuk yuri, jungshin? ama siapa? *sotoy kambuh* hehe… itu hanya sekedar tebakan kok. bener ya chapternya bakalan panjang2 kyk kakinya minhyuk? *hehe..canda* keep up the good work ya. ffnya bagus kok ^^

  3. castnya banyak n ada beberapa yg benernya eoni gak paham ..member snsd ??? taunya cuman seohyun doang hehehehe .. mesti buka web mereka nih biar tau

    ditunggu lanjutannya 🙂

  4. ceilah..minhyuk naksir hyun
    pasti abis ini patah hati gr2 yong lbh cepat brtindak
    *sotoy ga ketulungan
    jong msh kriwil2 ni? Hihi
    tetep ganteng mah
    lanjut ya 🙂

  5. ceritanya seru 😀 ~

    minhyuk dan jungshin memperjuangkan pujaan hatinya 😀 ~

    tinggal yong hwa dan jonghyun ~

    penasaran sama cerita selanjutnya ~

Leave a reply to Eonn1k4D Cancel reply