Playboy Vs Playgirl [chapter 2]

chapter 1

 

Author: kang hyeri [@mpebriar]

Genre: romance

Length: chaptered

Rating: PG16

Cast:

  • Kang Minhyuk CNBLUE
  • Krystal / Jung Soojung F(X)
Other cast:
  • Key / Kim Kibum SHINee

Disclaimer: this’ my own plot *walaupun keliatannya basi* keluar dari otak seorang febri

Note: Pertama-tama, maaf karakter Krystal aku buat jutek. soalnya tampangnya mendukung #plak. Yang kedua, gara-gara baca clandestine (cmiiw) di ffindo, aku jadi suka minhyuk-krystal, yah saya shipper mereka. Tapi soal jutek2an aku ga ikut2an dr ff itu, seperti yang aku bilang tadi, tampangnya mendukung (?). Dan yang ketiga dan terakhir, SELAMAT MEMBACA~ jangan lupa komen ^^

*************************************************************

 

Aku sedikit menyembunyikan kepalaku agar Krystal tidak menyadarinya. Dan bukannya menemukan dia sedang bermain musik atau bernyanyi, dia malah sibuk berciuman dengan seorang namja.

ASTAGA!

Aku tidak salah lihat kan?

Aku yakin itu Krystal walaupun hanya terlihat punggungnya saja.

Begitu namja itu sadar aku sedang memperhatikan mereka dari luar, dia mendorong tubuh Krystal. Tatapannya mengarah padaku dan itu membuat Krystal menoleh, langsung menghujaniku dengan tatapan tajamnya.

Namja yang berciuman dengan Krystal tadi keluar, tidak lupa ikut menatapku tajam.

“Siapa dia?”

“Bukan urusanmu, Minhyuk-ssi!”

Dia membenahi rambutnya yang sedikit awut-awutan. Mungkin karena ‘permainan’ tadi.

“Urusanku karena aku pacarmu!”

Tiba-tiba dia mendorongku dengan sebelah tangannya. Aku sendiri juga heran kenapa aku mengaku-ngaku jadi pacarnya? Tapi kemarin dia sendiri yang bilang begitu, kan?

“Siapa kau berani-beraninya mengaku pacarku?”

“Kau sendiri kemarin yang bilang! ‘Kenalkan pacar baruku. Minhyuk oppa!’”, kataku dengan suara yeoja yang sengaja kubuat-buat. “Begitu kan katamu kemarin?”

“Oh ya? Jangan berharap terlalu jauh, Minhyuk-ssi! Selamat tinggal!” dia berjalan meninggalkanku.

Langkahku berat untuk mencegahnya.

Rasanya aku pernah mendengar kalimat terakhir Krystal tadi. Jangan berharap terlalu jauh.

Kapan ya?

 

 

 

Aku masih belum beranjak dari kampus Krystal. Hanya duduk-duduk saja di mobilku sambil melihat-lihat gerbang kampus. Aku kehilangan jejaknya dan aku yakin sekali dia belum pulang.

Nah, itu dia!

Krystal tidak sendiri. Dia berjalan bergandengan tangan dengan seorang namja. Bukan namja yang tadi,  bukan pula yang kemarin. Namja yang lain lagi.

Mereka berjalan ke arahku. Tidak henti-hentinya mereka tertawa membicarakan sesuatu yang tidak aku ketahui.

Akupun keluar dan bersender di pintu mobilku.

Semakin mendekat dan dia sadar ada aku di sini. Tapi yaaaaaaaaaah! Dia hanya melihatku sekilas seolah tidak mengenalku sama sekali. Dan sekarang dia malah bergelayut manja di lengan namja itu.

Ternyata mereka berjalan menuju mobil yang terparkir tepat di samping kananku.

“Kau yakin tidak mau ku antar pulang, cantik?”

Cantik? Kemarin dia marah-marah aku memanggilnya begitu.

“Gwenchana, oppa! Pulanglah!”

Kemarin dia bicara dingin padaku, kenapa dengan namja itu dia bisa bicara manis. Padahal kalau dilihat dari tampang, aku jauh lebih tampan. Lihat saja mobil namja itu! Orang yang lewat pasti bisa membedakan mana mobil yang pasaran dan mana mobil limited edition.

“Minhyuk?” seorang yeoja memanggilku.

“Hanyoung?” Eh, mantanku yang keberapa, ya?

Dia berjalan ke arahku. Saat jarak kami sudah dekat, aku menarik tangannya dan memeluknya.

“Bogoshipo, Hanyoungie!” kataku agak lantang.

“Nado!”

Masih berpelukan, aku melirik ke arah Krystal. Siapa tahu dia cemburu.

KE MANA DIA?????

 

***

 

“KRYSTAL?”

Key sontak kaget begitu aku menyebut nama Krystal, sampai-sampai air putih yang ia tenggak menyembur dan untungnya tidak mengenaiku.

“Kau kenal?”

“Krystal Jung, bukan? Jung Soojung?” tanyanya dengan mata terbelalak.

“Mwolla! aku cuma tahu namanya Krystal.”

“Kalau Krystal yang kau maksud Jung Soojung, berarti kau telah bertemu dengan orang yang satu spesies denganmu.”

“Hah?”

“Player!”

“Ya! Aku bukan playboy! Aku hanya bersenang-senang!”

PLETAK!

“Tidak ada bedanya, pabo! Heran! Kok aku mau berteman denganmu.”

“Itu berarti pesonaku bukan hanya berpengaruh pada yeoja, haha!”

Aku mengusap-usap kepalaku yang tadi dipukul Key. Keras juga! Appo..

Kusenderkan punggungku ke senderan sofa empuk milik Key. Bayangan wajah Krystal kembali muncul. Yah entahlah, ini sudah menginjak hari ketiga. Semakin berusaha keras untuk melupakannya, semakin sering dia muncul. Aih, aih! Judulnya aku jatuh cinta, nih?

Tadi Key bilang apa? Krystal seorang player? Wah, sama dong! #plak

Kalau benar dia playgirl, namja yang terakhir kulihat itu namja keberapa? Kalau Hyerin sih yang ke 96 mungkin.

“Mending jangan kau incar si Krystal itu. Kau mau jadi namja ke-99 nya?”

“Maksudmu?”

Aku namja ke-99? Wah aku kalah jumlah dengannya!

“Temanku yang kuliah di sana cerita kalau kemarin dia berkencan dengannya. Krystal itu terang-terangan bilang pada temanku kalau dia adalah namja ke-98 nya. Dia tidak jadi mengutarakan perasaannya karena katanya seseorang memergoki mereka sedang berciuman.”

Kututup wajahku dengan sebelah tangan.

Itu aku, Key!

Sebaiknya aku tidak jadi cerita. Lagian aku bukan menjadi yang ke-99. Aku namja ke-100.

DAEBAK!

 

 

 

Aku menghempaskan diriku di atas sofa begitu sampai di apartemen yang sudah kutempati kurang lebih empat tahun. Bahkan sepatu yang aku kenakan tadi kubiarkan tergeletak sembarangan saking pegalnya badan ini. Aku mau pindah jadwal saja. Mengambil beberapa mata kuliah di malam hari ternyata keputusan yang salah. Mau tidur di kelaspun jadi serba salah.

Badanku menegang. Huaaah, leganya!

Kupejamkan mataku dan berusaha masuk ke alam mimpi.

Sial! Krystal lagi yang muncul. Apa salahku padanya? Tidak ada! Tapi kenapa dia terus yang membayangiku?

Aku bangkit duduk, lalu mengacak-acak tas dan mengambil ponsel yang aku letakkan di dalamnya. Kutekan-tekan layar touchscreen ponselku dan kemudian kutempelkan ponsel di telingaku.

Ada apa menelponku malam-malam?”

“Woho, santai nona! Aku kan belum bicara apa-apa!”

Yeoja ini selalu saja bisa membuatku tersenyum karena sikap dinginnya. Heran juga sih! Kenapa yeoja dingin begini banyak yang suka?

Cepat! Aku mengantuk!”

“Aku juga bingung kenapa tiba-tiba ingin menelponmu. Mungkin aku rindu padamu, chagi!”

TUUT TUUT TUUT!

Ah ayolah! Kenapa aku jadi senyum-senyum begini? Padahal dia yang memutuskan sambungan seenaknya, harusnya aku marah. Tapi sulit!

Suara dinginnya…

Krystal..

 

***

 

“HUAAAA!!!”

Sesuatu membasahiku dan dengan terpaksa aku membuka mataku.

“Hai, tuan tukang tidur! Cepat bangun!”

Sial!!!! Key membangunkanku dengan cara yang frontal.

“Kau bisa mencubitku atau menonjok perutku. Tapi tidak dengan menyiramku dengan air seember! Aish!”

“Aku sudah melakukannya! Bahkan aku sudah mencongkel-congkel lubang hidungmu dengan ujung gagang spatula ini!” serunya sambil menunjukkan spatula di genggamannya. Kuraba hidungku. Ah bodoh, masa iya aku percaya! “Tidur jam berapa, sih? Susah sekali membangunkanmu!”

“Jam setengah dua belas! Kuliah malam ternyata menguras tenaga!”

“Apanya yang menguras tenaga? Bukannya kau mengambil kelas malam agar kau bisa tidur di kelas?”

“Itulah! Posisinya selalu tidak nyaman! Yang ada badanku pegal-pegal karena selalu ganti posisi.”

“Pabo! Sudah sana mandi! Aku akan masakan nasi goreng (?) untukmu!”

Aku bangkit dari sofa dan berjalan menuju kamarku. Eh, baru sadar aku ternyata ketiduran di sofa.

Hari ini hari minggu. Pelayan yang aku sewa untuk mengurus rumah -pagi hingga petang- tidak bekerja. Jadinya aku minta Key yang mengurus. Lagian dia juga tidak keberatan. Hitung-hitung menyalurkan bakatnya menjadi seorang istri. Salah! Suami keistri-istrian maksudku! Masalah password rumahku, dia sudah tahu sejak aku pindah ke sini.

Selesai mandi, tercium aroma masakan lezat menyeruak masuk ke kamarku. Yah, kau memang suami idaman , Key!

“MINHYUK!!”

Key berteriak dari luar sambil menggedor-gedor pintu kamarku.

“Ne?”

“Cepat keluar!”

Buru-buru kukenakan pakaianku. Kaos dan celana pendek juga sudah cukup.

“Waeyo?” tanyaku begitu aku membuka pintu.

“Ppali!”

Key menarik tanganku dan sedikit berlari menuju pintu apartemenku. Dia membuka sedikit pintu itu. “Lihat!” Aku menengok ke bawahku –aku berdiri dan Key jongkok-, tangan Key terjulur pada apartemen yang ada di depanku.

Sedikit ramai lalu lalang dari apartemen itu. Sepertinya aku memiliki tetangga baru.

“Aku yang mendapat tetangga baru, kenapa kau yang antusias?”

“Bukan itu! Makanya perhatikan tanganku menunjuk ke mana!”

Aku perhatikan lagi telunjuknya yang ternyata mengacung pada sebuah sosok yeoja yang berdiri membelakangi kami, tampak sedang sibuk dengan ponselnya.

Aku kenal betul punggung itu –walaupun aku bertemu dengannya hanya baru beberapa kali-.

Tanpa berpikir panjang aku membuka lebar pintu apartemenku dan berjalan menghampirinya yang masih membelakangiku.

“Chogiyo! Butuh bantuan?” kataku.

Tubuhnya tampak menegang. Sepertinya dia tahu ini aku.

“Chogiyo!”

Dia menoleh ke arahku tanpa membalikkan badannya dan langsung memandangku tajam.

“Neo?!” tunjuknya padaku, baru badannya berbalik menghadapku.

“Iya, aku! Annyeong, Krystal!”

“Kau mengikutiku?”

“Bukannya kau yang mengikutiku?”

“Heh! Aku tidak tahu kau sebegitunya ngefans denganku sampai-sampai kau mengikutiku hingga ke sini!”

Yeoja ini!

“Bukannya kebalik, nona Krystal?”

“Masih mengelak rupanya, huh?”

“Siapa?”

“Kau, pabo namja!”

Dia mengataiku bodoh! Ya! Hanya Key yang aku izinkan memanggilku begitu.

Aku melongok ke dalam apartemennya.

“Ya, apa kau lihat-lihat?”

“Aniya! Sepertinya ramai sekali di dalam. Kau pindah ke sini?”

Dia hanya diam.

“Berarti iya! Sebaiknya kau ikut aku dan duduk-duduk saja dulu di tempatku. Dari pada berdiri menunggu di sini!”

“Jangan mengaturku, Minhyuk-ssi!”

“Ayolah!”

Aku langsung menggenggam pergelangan tangannya dan menariknya menuju apartemenku. Dan sekarang aku bisa melihat tampang bodohnya.

“K..kau tinggal di sini?” tanyanya begitu mendudukan dirinya di atas sofa milikku.

“Baru sadar ya? Sepertinya kau sengaja pindah ke sini agar bisa dekat-dekat denganku. Ayo mengaku!”

Krystal mendengus kesal sebelum dia kembali berkutat dengan ponselnya. Mungkin inilah daya tarik Krystal. Dingin. Tapi sepertinya aku makin menyukainya.

MAKIN? JADI SELAMA INI AKU MENYUKAINYA????

“Yobosseyo? … Ahjussi, aku tidak mau tinggal di apartemen ini! … Ada tikus di sini!”

Dia bahkan bilang tikus sambil menatapku tajam. Oh, oke, oke! Aku adalah tikus! Tikus yang siap menjeratmu ke dalam perangkapku. Eh, sepertinya terbalik. Yah apalah itu! Pokoknya aku harus bisa membuatnya bertekuk lutut padaku.

“Baiklah kalau begitu!” Krystal menjauhkan ponselnya dari telinganya. Kemudian menghela nafas panjang.

“Kenapa? Tidak jadi pindah?” tanyaku mendelik padanya.

“Diam kau!”

Akupun terkekeh karenanya.

Dia benar-benar unik. Ini pertama kalinya aku bertemu yeoja yang selalu bersikap begini padaku, pada orang tampan ini.

Dia bangkit berdiri dan meraba-raba… ehm… pantatnya.

“Wae?” tanyaku lagi.

“Basah! Kau ngompol ya?” dia kembali menatapku tajam.

“An…”

“Dia memang tukang ngompol!”

Key yang sejak tadi tidak kulihat keberadaannya muncul dari dapur seraya membawa segelas air untuk Krystal. Dan karena ucapan Key tadi, Krystal tampak ragu ingin mencium tangannya atau tidak. Key sontak tertawa.

“Hahaha! Tenang saja, Krystal-ssi! Aku hanya bercanda! Sofa itu basah karena kena guyuranku tadi.”

“Guyuran?”

“Tikus di sini sulit dbangunkan!”

Ck! Telinganya tajam! Bahkan dia tahu tikus yang dimaksud Krystal adalah aku. Salah apa aku bisa punya sahabat seperti Kim Kibum ini.

“Igeo!”

Key menyodorkan gelas di genggamannya pada Krystal. Bukannya Krystal menerimanya, dia malah memandang selidik pada seseorang yang ada di depannya.

“Kau… bukannya…”

“Kau benar! Aku temannya Minho! Key imnida!”

“Oh! Tolong sampaikan maafku padanya. Kemarin dia menyatakan cintanya padaku. Aku tidak bermaksud menolaknya. Hanya saja aku memang tidak tertarik dengannya!” kata Krystal santai.

Tiba-tiba Key menatapku, seolah melalui tatapannya dia berkata ‘see?’. Iya, aku paham! Dia memang player seperti yang kau bilang kemarin.

Tidak tertarik tapi dia menciumnya. Tsk! Aku benar-benar bertemu sang raja player. Salah! Ratu!

Kalau dia menjadi pacarku, berarti kami adalah sepasang raja dan ratu player. Hahaha! Ironis!

“Aku kembali saja ke apartemenku!” katanya setelah menenggak habis minumannya. Kemudian tanpa permisi dia pergi meninggalkanku dan Key.

“Masih mau mengincarnya?” tanya Key begitu terdengar pintu tertutup sedikit kasar.

“Target sudah terkunci, Key-ah! Bahkan kuncinya kubuang entah ke mana!”

 

***

 

Hari ini aku ada jadwal kuliah siang, makanya menjelang makan siang begini aku baru berangkat.

Langkahku menuju basement tertahan begitu melihat sepasang yeoja-namja keluar dari apartamen di depanku. Apartemen Krystal. Dan ini pemandangan yang ketiga dengan namja yang sama sejak seminggu yang lalu dia pindah ke sini.

Lagi-lagi pertanyaan yang sama muncul di benakku. Apa yang mereka lakukan di dalam?

“Apa?” kata Krystal ketus padaku begitu namja itu sudah pergi.

“Apa yang kalian lakukan di dalam?”

“Sana urus urusanmu sendiri!”

“Sepertinya asik!”

“Asik?”

“Iya, sepertinya kalian sehabis melakukan hal yang… mengasikan!”

Dia menatapku geram. “Brengsek! Jangan bicara padaku lagi!” umpatnya sebelum dia kembali masuk dan membanting keras pintunya.

BHUG!

Ya! Kenapa aku kesal begini?

Menyebalkan! Rasa kesalku lebih dominan dari pada rasa sakit di tanganku yang kupukul ke dinding barusan. Aku ingin sekali membuat perhitungan dengan namja tadi. Seenaknya menyentuh Krystalku.

KRYSTALKU??? Sejak kapan aku memilikinya?

Sepertinya aku jadi gila semenjak kenal dengan yeoja itu.

Aku kembali melangkah menuju basement. Namun, baru saja aku keluar dari lift, seorang namja datang menghampiriku.

“Chogiyo!”

Eh, namja yang tadi?

“Apa?” tanyaku ketus.

“Kau yang tinggal di depan apartemen Krystal noona, kan? Aku tadi lihat kau.”

Ya Tuhan! Dia melakukannya dengan namja yang lebih muda darinya? Astaga! Aku saja cuma berani bercumbu. Kalau melakukan ‘itu’… Aku masih enggan jika bukan yeoja yang kucintai.

“Lalu?”

“Kalau boleh aku ingin menitipkan ini!” dia memberikan sebuah buku padaku. Buku matematika. “Gamsahamnida!” serunya seraya membungkuk padaku.

“Kau… siapanya Krystal?”

“Oh, joneun Lee Taemin imnida! Aku murid Krystal noona.”

“M..murid?”

“Krystal noona mengajar les padaku!”

 

 

 

Siang ini aku tidak jadi masuk kelas. Terlalu tidak bernafsu mengikuti mata kuliah membosankan itu. dan suasana kantin yang sepi membuatku sedikit tenang.

Selain itu, sesuatu yang membuatku jadi malas begini adalah karena Krystal. Aku sudah menuduhnya macam-macam. Aigoo! Pasti kesal aku tuduh begitu.

Lama-lama kok aku merasa seperti kena karma, ya? Biasanya yeoja yang mengejar-ngejarku. Sekarang? Aku yang kalang kabut mendekatinya. Sulitnya minta ampun.

“Ya, kau membolos lagi, huh?”

Tiba-tiba Key muncul dari belakangku dan ikut duduk di kursi kantin.

“Begitulah! Kau sendiri?”

“Aku tidak ada kelas hari ini! Iseng saja ke kampus. Ya, lemas sekali sahabatku yang satu ini. Kenapa? Krystal lagi?”

“Begitulah!” kataku seraya menghela nafas pasrah.

“Sepertinya kau jatuh cinta dengannya.”

Yah, aku juga berpikiran sama sepertimu Key. Tapi masa iya?

“Aku tidak yakin!”

“Baru kali ini kau gigih mendekati seorang yeoja! Dan..hey! Rekor baru! Sudah seminggu lebih kau tahan hidup tanpa yeoja!”

Spontan kuraih sendok yang ada di depanku dan kulempar padanya. Selamat, dia berhasil menghindarinya.

“Aku tidak salah, kan? Biasanya dalam seminggu kau sudah berganti pasangan tiga kali. Entah itu mahasiswi di sini atau di universitas lain. Ya Tuhan! Kau sudah menyembuhkan temanku! Terima kasih!” katanya seraya menghadap keatas dengan kedua tangan yang saling mengepal.

Aku benar-benar dianggap sesat oleh sahabatku sendiri.

 

 

 

Baru saja aku merasa bersalah pada Krystal, yeoja itu lagi-lagi membuatku kesal. Dia berpelukan dengan seorang namja di depan gerbang apartemen.

Sepertinya mereka habis dari luar. Terlihat dari pakaian Krystal yang rapi dan yeoja itu melambai-lambai mengiringi kepergian namja itu.

“Dengan yang baru lagi, nona?” kataku sedikit ketus.

Dia sadar aku berdiri dibelakangnya yang sedang menunggu lift. Pintu lift terbuka, tanpa menjawab pertanyaanku  dia masuk ke dalam lift itu. Tentu saja aku ikut. Lantai apartemen kami sama.

“Jangan menatapku, Kang Minhyuk!”

Tahu saja dia aku sedang menatapnya. Padahal aku berdiri di belakangnya.

Spontan aku menarik bahunya dan mendorongnya hingga tertahan oleh dinding lift.

“Kau mau apa, Minhyuk-ssi!” katanya dengan mata membulat.

“Panggil aku oppa seperti waktu itu!”

Tanpa berpikir panjang, entah dorongan dari mana, aku lancang mencium bibirnya. Hingga beberapa detik berlangsung dia mendorong tubuhku, lalu memukulku dengan tasnya.

“Brengsek! BRENGSEK!” katanya dengan suara yang bergetar.

TENG!

Lift terbuka dan Krystal keluar dari lift dengan langkah cepat. Sedangkan aku? Kakiku susah sekali digerakkan.

“Kenapa dia menangis? Dia sudah sering mencium banyak namja, kan? Kenapa dia menangis begitu aku menciumnya?”

 

-tbc-

 

37 thoughts on “Playboy Vs Playgirl [chapter 2]

  1. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa sukaaaaaaaaaaaaaaaa wish i can be the player ehhh krystal maksudnya hehehehe. minhyuk tuh cocok banget kalo imagenya playboy #plaaaaak cool gimnaaaa gitu, penasar lanjutannya. XD XD XD XD

  2. Wua~ ada apa dg krystal? Qt akn tahu jwabanx pd episode selanjutx, jd jgn kmn2 tetap pd chanel anda…#apasih???
    Chingu lnjutnx jgn lama y…klo bisa keluarin yongseo couple…hahaha…

  3. *tabok minhyuk
    harga diri, odong! Krystal biar player jg te2p punya harga diri
    haha..sok tau ah

    taemin itu murid nya krystal? Terus knapa minta minhyuk ngajarin krystal matematika? O.oa

  4. wahhhh ff nya makin keren aja… q suka bgd minhyuk disini playboy yg kena karma…
    hebat krystal bisa merubah minhyuk…
    krystal knp nangis y? apa krystal punya masa lalu yg tdk mngenakkan?
    penasaran author… lanjutnnya jgn lma” ne…

  5. Omo~
    Minhyuk oppa kayaknya bener2 cocok jadi player nih /plak/ 😀
    Bahkan di lift dia berani main nyosor (?) aja ke Krystal.
    Wkwkwk

  6. Ceritanya bagusss thor! *telat banget baru baca*
    Dialog antara key sama minhyuk itu kocak banget selalu bikin aku ngakak haha 😀
    Weleh2 king of playboy udah mulai jatuh cinta… Susah dah jadinya! Ngerasain juga kan apa yg dirasain sama ‘korban2’ lo, minhyuk? Hahaha keren!
    Loh itu krystal kenapa nangis abis dicium sama minhyuk?
    Lanjut ya…

  7. Kyaaa~ mereka player banget yaa. Seru jg nih kalau sesama player jadian.. 😀
    Karakter minhyuk dan krystal berbeda banget dgn karakter di dramkor The Heirs. Tp aku tetep suka couple ini kok apapun dan bagaimanapun karakternya.. 😉
    Lanjut baca ya thor, seru nih.. 😀

Leave a reply to indah Cancel reply