Falling and Waiting [Part 4]

Teaser | Part 1 | Part2 | Part 3

Author: happyhanna @hannamoran

Lenght : *chaptered

Genre: Romance, Friendship

Cast: Kang Minhyuk

Lee Jong Hyun

Jiyeon (T-ARA)

Dis: my own story

Note:  miaaaaaaan bgt reader part 4 lama di post nya karena author sibuk UAS hehehe trus juga sempat ga nemu ide. sekalinya nemu jadilah FF yeng panjang ini. mian ya kalo part kali ini agak panjang dari yang sebelumnya #bow . trus mian kaloa banyak typo. ga sempet di edit soalnya #bow lagi. semoga part selanjutnya ga makan waktu lama, ceritanya makin seru trus ga banyak typo lagi ya #amiiiin. ok semalamat baca dan RCL 

***

Pesawat mandarat dengan mulus di bandara heathrow London, setelah mengambil barang bawaannya jiyeon segera menemui supir hotel yang sudah menjemputnya.

“Ms. Jiyeon Park?”  Tanya seorang pria bule paruh baya dengan tanda pengenal dari sebuah hotel yang memang jiyeon booking.

“yes sir” kata jiyeon, bahasa inggrisnya memang tidak terlalu lancar, tapi untuk percakapan sehari-hari jiyeon masih bisa mengerti.

“let me help you to bring your bag” kata pria ramah itu sambil mengambil koper jiyeon dan membawanya menuju mobil hotel.

Sekarang jiyaon duduk dikursi belakang supir, mobil berjalan dengan kecepatan sedang menuju hotel. Supri ramah itu memasang lagu klasik untuk mengatasi kebosanan selama perjalanan menuju hotel yang lumayan jauh.

Suasana diluar sana mulai gelap. Lampu-lampu jalan sudah mulai menyala, jiyeon menyandarkan tubuhnya santai di sandaran kursi mobil sambil menikmati pemandangan cantik malam hari di London. Ia membuka tas tangannya, menyalakan ponselnya dan melihat ada 2 pesan masuk, 1 dari omma nya dan satu lagi dari jonghyun. ia membuka pesan masuk dari jonghyun.

 

 

 Apa kau sudah sampai? Kabari aku ya.. hati-hati disana. Selamat bersenang-senang

 

jiyeon membalas pesan jonghyun, mengabari kalau ia baru saja sampai dengan selamat di London dan ia akan segera sampai di hotel. Setelah membalas pesan dari omma dan jonghyun ia memasukan kembali ponselnya, tak sengaja ia melihat lipatan kertas dalam tasnya, kertas yang bertuliskan alamat minhyuk.

Ia memikirkan sesuatu sambil memegang kertas itu.

“hmm sir, do you know this address?” Tanya jiyeon sambil menyerahkan kertas itu pada si supir. Si supir mengamati alamat itu.

“yes, I do” kata supir itu

“you want me bring you to that address right now, miss?” tawar si supir

“ah no, I’m so tired today. May be tomorrow you can bring me to that place” kata jiyeon, tubuhnya memang lelah setelah menghabiskan perjalanan seoul-london yang sangat jauh. Selain itu ia juga masih mau meyiapkan hati sebelum bertemu dengan minhyuk. Tak terasa jiyeon tertidur selama sisa perjalanan menuju hotel.

***

Jiyaon membuka mata diatas kasur yang hangat, ia mengerjapkan mata membiasakan diri pada suasana sekitar, ia lalu duduk disisi tempat tidur, malihat barang bawaannya yang masih tergeleak dilantai.

Setelah ketiduran dimobil dan dibangunkan olah sang supir iapun segera menuju kamarnya, bell boy hanya mengantarkan tasnya sampai pintu kamar hotelnya, setelah itu jiyeon mambawa masuk koper dan tasnya dan meletakannya sembarangan di lantai dan tubunya yang masih lelah langsung dihampaskannya kembali kekasur dan ia melanjutkan tidurnya sampai pagi.

Jiyeon melihat jam, pukul 9 waktu London. Ia mengambil handuk dan segear menuju kamar mandi untuk membasuh tubuhnya yang entah sudah berapa jam tidak terkena air.

Setelah beberapa waktu jiyeon keluar kamar mandi dengan tubuh segar, ia sudah berganti baju dan mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia berjalan menuju balkon, menikmati pemandangan indah kota London. Tba-tiba terdengar ponselnya berdering, jiyeon segera mengambil ponselnya.

“yoboseo jonghyun-na” kata jiyeon riang

“selamat malam jiyeon-na”

“hahahah disini sudah pagi tuan Lee, ah dikorea masih malam ya”

“iya disini masih malam”

“waah lalu kenapa kau meneleponku? Kenapa tidak istirahat saja? Kau kan harus kuliah”

“gwenchana, Cuma meneleponmu sebentar saja tidak akan membuat nila kuliahku turun kok” kata jonghyun sambil tertawa.

“sudah kemana saja hari ini?”

“belum kemana-mana. Ini saja baru bangun dan mandi” kata jiyeon

“kalau begitu rencana mu hari ini apa?” Tanya jonghyun

“hmm….menemui temanku itu” kata jiyeon sambil berduduk sila diatas tempat tidur

“hanya itu?” Tanya jonghyun

“sepertinya hanya itu, memang itukan tujuan utamaku ke sini”

“sayang sekali kau sudah sampai London hanya itu rencananmu”

“mungkin besok atau lusa aku akan berkeliling, benar katamu sayang juga suda sejauh ini kalau tidak jalan-jalan”

“baiklah, kalau begitu, semoga kau cepat bertemu dengan temanmu ya. Aah jangan lupa oleh-oleh untukku” kata jonghyun

“siap boss. Sampai jumpa” hubungan telephone terputus, jiyeon merebahkan tubuhnya diattas kausr, mengambil alamat apartement minhyuk. Lalu ia mengambil gagang telephone dan segera menghubungi  receptionist

“……”

“hello, I’m Jiyeon Park from room 763, I need driver after the breakfast”

“……”

“ok, thank you” jiyeon meletakan gagang teleponnya, segera berdandan sesegera mungkin, merapihkan tas nya tak lupa memasukan alamat minhyuk, dan segera keluar kamar untuk sarapan direstoran hotel dan menuju alamat minhyuk.

***

Supir hotel sudah menunggu di lobby,senang rasanya jiyeon akan diantar olah supir yang kemarin menjemputya dibandara kemarin, entah suatu kebetulan atau bukan. Supir itu tersenyum ramah saat melihat datang .

“good morning, miss” sapanya hormat

“good morning” sapa jiyeon juga ramah.

“I’m ready to bring you to wherever you want to go, miss” katanya

“thank you, but first bring me to this place” kata jiyeon kembali menunjukan alamat minhyuk.

“this place not too far from this hotel, so you want us go to this place right now, miss?”

“yes, lets go” kata jiyeon, ia segera menuju mobil hotel yang terparkir diluar.

Mobil sudah melaju menuju tujuan utama jiyeon, jiyeon sangat gugup sampai ia merasa perutnya melilit-lilit. Ia menatap jalanan dengan tidak sabar.

“you look so nervous miss” Tanya sang supir sambil melirik jiyeon dari kaca spion

“really?” tany jiyeon terlihat salah tingkah.

“do you want to meet your boyfriend?” Tanya sang supir

“no, I don’t. he’s just my best friend” kata jiyeon

“but your face said different” kata sang supir lagi, jiyeon merasakan pipinya panas. Ia menyentuh pipinya. Ia melirik layar gelap ponselnya dan melihat pipinya bersemu merah.

“aigoo…. Kenapa pipiku merah begini” kata jiyaon pelan.

“I’m just kidding miss” kata sang supir, jiyeon hanya tersenyum, ia tahu pak supir itu hanya ingin mencairkan suasana tegang yang jiyeon rasakan, tapi ia jadi tersipu saat supir tadi mengira kalau orang yang akan ia temui adalah pacarnya.

“it’s ok” jawab jiyeon.

“and here we are miss, your destination” jiyaon melongo keluar jendela. Benar saja, ia sudah sampai didepan apartement tempat minhyuk tinggal.

“oh well, thank you” kata jiyeon ia bersiap untuk turun.

“you can go, sir” kata jiyeon, ia membarikan sejumlah tip pada sang supir sebagai tanda terima kasih karena sudah mengantarnya walaupun sebenarnya biaya hotel sudah termasuk dalam biaya antar ini tapi tak ada salahnya jika ia memberi tip tambahan.

***

Receptionist apartement yang ramah itu menyambut jiyeon,

“good morning miss, can I help you?”

“I want to meet someone who lived here, his name is Kang Min Hyuk, from korea” tak lama receptionist itu menghubungi seseorang yang dipastikan itu adalah minhyuk.

“excuse me, you name miss?”

“ah park jiyeon”  kata jiyaon, receptionist  itu memberitahu lag kalau tamu yang adatng adalah jiyeon. Jiyaon mengetuk-ketukan kakinya karena gugup dan tidak sabar bertemu minhyuk.

“you can go to his apartement miss, at 10th floor, room 7” kata sang receptionist sambil menunjuk kea rah lift.

“ok, thank you very much” kata jiyaon sambil berjalan menuju arah lift, kebetulan seseorang keluar dari lift sehingga jiyeon segera masuk kedalam, jiyeon menekan tombol 10 dan ia beberapa kali melirik jamnya tanda ia gugup.

TING

Pintu lift terbuka, dan jiyeon segera mencari apartement yang ia cari.

Ia berdiri didepan sebuah pintu dengan angka tujun di pintunya, jiyeon hendak memencet tombol bel saat pintuitu tebuka, dan keluarlah sosok minhyuk yang selama ini di rindukan jiyeon. Jiyaon terdiam melihat minhyuk lekat-lekat.

“annyeong” sapa minhyuk sambil tersenyum, tapi jiyeon amsih diam ditempat. Minhyuk merentangkan tangannya siap memeluk jiyeon.

“kau tidak kangen aku?” Tanya minhyuk, lalu jiyeon manghambur kedalam pelukan minhyuk, membenamkan wajahnya didada minhyuk, dan ia terisak.

“lho kenapa kau menangis? Apa yang terjadi padamu…?? Jiyeon???” Tanya minhyuk kaget karena jiyeon tiba-tida datang dan menangis.

“anio…..aku hanya terlalu senang karena akhirnya aku bertemu dengan mu lagi” kata jiyeon sambl mengusap air matanya dengan punggung tangannya. Minhyuk tersenyum lalu mengusap puncak kepala jiyeon.

“ayo masuk, kalau kau menangis disini nanti orang akan berfikiran aku memukulmu” kata minhyuk.

***

Jiyeon duduk disofa, ia sudah tidak menengis lagi. Minhyuk datang membawakan segelas jus segar, dan minhyuk duduk disebelah jiyeon.

“aku tidak percaya kau disini” kata minhyuk

“jinjja?”

“kau nekad sekali jiyeon,apa keluargamu tau kau kesini seorang diri?”

“tentu saja mereka tau, memangnya aku buronan Negara yang kabur keluar negeri diam-diam?” Tanya jiyeon.

“kau tidak kaget?” Tanya jiyeon lagi

“tentu saja aku sangat shock, saat receptionist memberitahukan kalau ada tamu bernama jiyeon aku sangat kaget” kata minhyuk.

“kau tidak senang aku disini? Kalau begitu aku akan pulang” kata jiyeon dengan wajah kecewa

“hey aku kan bilang aku kaget kau datang kesini, aku tidak bilang aku tidak suka kau datang.aku sangat suka kau datang, walaupun bermodal nekad hehehehehehe” kata minhyuk.

“sudah sangat lama aku menunggumu pulang, tapi kau sama sekali tidak ada kabar. Aku menghubungimu tapi tidak bisa. Aku sebal…”

“kau menghubungiku? Kapan??”

“hmm sudah cukup lama, aku meneleponmu tapi saat kau menjawab telefonnya tak berapa lama sambungan terputus” cerita jiyeon.

“oh…waktu itu. mian ya….aku juga tidak tahu kenapa teleponnya terputus, aku kira kau penelepon jahil jadi tidak aku angkat lagi. Ternyata itu kau….mian ya…” kata minhyuk

“gwenchana… ah ya bagaimana kabar mu disini?”

“baik, seperti yang kau lihat. Kau sendiri?” Tanya minhyuk

“aku juga baik-baik saja”

“kau tau alamatku dari siapa?”

“haneul onni” kata jiyeon. Minhyuk hanya mengangguk.

“karena kau sudah sangat jauh dan nekad sampai kesini bagaimana kalau seharian ini aku ajak kau jalan-jalan keliling kota? Mumpung aku sedang libur dan tidak ada yang aku lakukan dirumah”

“jinjja? Apakah tidak merepotkan?” Tanya jiyeon

“ne, justru aku yang merepotkanmu. Jadi sebagai rasa terima kasih karena kau sudah menengokku jadi kita jalan-jalan”

“baiklah kalau begitu, aku juga ingin jalan-jalan” kata jiyeon senang.

***

Minhyuk mengemudi dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota London yang cukup lengang.

“ini mobilmu?” Tanya jiyeon

“bukan, ini mobil temanku, aku meminjamnya. Aku kan bukan warga Negara inggis jadi aku tidak diperbolehkan mempunyai mobil pribadi disini” jiyaon mengangguk mengerti dengan penjelasan minhyuk. Selama beberapa waktu mereka slaing diam.

“bagaimana kuliahmu?” minhyuk akhirnya membuka perbincangan

“lancar. Kau sendiri? kapan kau pulang ke korea?”

“entahlah, mungkin tahun depan aku baru bisa pulang. Kuliahku sangat sibuk disini, kalaupun libur tidak cukup untuk pulang ke korea” kata minhyuk

“apa kau tidak kangen keluarga dan teman-temanmu dikorea?”

“tentu saja, tapi beberapa bulan yang lalu appa dan omma ku datang kemari” kata minhyuk lagi, dan selebihnya perjalananpun didalului dengan berbagai macam obrolan.

***

Minhyuk dan jiyeon berjalan santai di sepanjang London Bridge yang indah

“kau tau? Setiap kali aku kesini aku selalu ingat dengan sungai han di korea” kata minhyuk

“sepertinya kau benar-benar merindukan korea” kata jiyeon

“tentu saja. Hmm…. Kau suka ice cream kan? Bagaimana kalau sekarang aku ajak kau makan ice cream? Mau tidak?”

“mau…tentu saja mau….” Mereka pun menuju sebuah cfe ice cream langganan minhyuk.

***

“terima kasih sudah mengantarku hari ini, dan sudah mentraktirku banyak”

“ne, cheonmaneyo. Sekarang istirahatlah, besok pagi aku jemput kau ya, kita jalan-jalan lagi” kata minhyuk.

“ne, kalau begitu selamat malam. Sampai besok” kata jiyeon melambai pada minhyuk dan menghilang dibalik pintu lift dan minhyuk meninggalkan lobby hotel menuju apartementnya.

***

Jiyeon selonjoran diatas kasur hotel dengan wajah penuh senyum. Tidak sia-sia ia pergi ke London karena ia bisa menemukan minhyuk. Bukan hanya menemukan tapi juga menghabiskan seharian berkeliling kota bersama, bahkan besok mereka masih akan jalan-jalan berdua lagi.

Ah jiyeon teringat seseorang, ia ingin membagi kebahagiaannnya dengan seseorang, ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang

“yoboseo”

“jonghyun-na… kau belum tidurkan?”

“hey dikorea masih sore” terdengar suara jonghyun disela tawanya

“aku punya kabar gembira dari London” kata jiyeon

“oh ya? Apa?” jonghyun terdengar antusias

“aku menemukannya, tadi pagi aku ke apartementnya dan ia ada disana, aku bertemu dengan minhyuk” cerita jiyeon dengan senyum yang merekah dibibirnya, seandainya jonghyun bisa melihat ekspresi wajah jiyeon saat ini, ia akan tahu bagaimana bahagianya jiyeon.

“jinjja? Lalu apa reaksinya melihat tamu nekad dari korea? Ahahahha…”

“dia menyambutku dengan sangat baik.. ia bahkan langsung mengajakku keliling London” kata jiyeon dengan semangat

“baguslah kalau begitu. Kapan kau pulang?” Tanya jonghyun

“mwolla… mungkin lusa atau 3 hari lagi” kata jiyeon, ia terdengar seperti enggan pulang .

“cepat pulang ya, jangan terlalu lama di sana… kalau mau pulang hubungi aku biar aku jemput dibandara” kata jonghyun

“hahaha kau kangen aku ya?” Tanya jiyeon

“ne….eh anio… maksudku tugas-tugas kuliah mu yang kangen padamu”

“ah kenapa kau ingatakan aku pada tugas kuliah… menyebalkan. Sudah ya, aku istirahat dulu. Selamat malam”

“ok, sampai jumpa” jiyeon meletakan ponselnya di atas kausr, ia segera berganti pakaian dan segera tidur.

***

Jam 10 pagi jiyeon mendapat telepon, kalau minyuk sudah menunggunya di lobby hotel. Jiyeon segera mengenakan sepatunya dan menyambar tas nya lalu segera ke lobby hotel.

Benar saja, minhyuk sudah menunggunya.

“annyeong…” sapa jiyeon

“hey , kau tampak cantik hari ini” puji minhyuk, membuat jiyeon salah tingkah dan wajahnya bersemu merah.

“kau akan menjai gadis beruntung pagi ini” kata minhyuk

“oh ya? Memangnya kenapa?”

“karena pagi ini aku akan mengajakmu sarapan sandwich paling enak se britania raya”

“oh ya? Beruntung sekali aku” kata jiyaon antusias

“ayo, sebelum cacing dalam perutmu demo”

Jiyeon dan minhyukpun segera berangkat.

***

“kau yakin hanya beli oleh-oleh ini saja” kata minhyuk sambil membantu jiyeon membawa belanjaan jiyeon.

“ne, yang penting orang-orang dikorea sana kebagian semua” kata jiyeon

“begitu ya… nah kalau begitu karena hari sudah siang apa kau tidak lapar?”

“lapar juga sih….”

“kalau begitu ayo kita makan….”

Dua porsi makan siang sudah terhidang dihadapan mereka.  Dan mereka menyantapnya bersama.

“hmm… lusa aku pulang ke korea” kata jiyeon

“cepat sekali… aku kira kau masih akan disini beberapa lama lagi”

“tidak, aku harus kuliah. Lagian uang jajanku sudah mulai menipis”

“begitu ya… sayang sekali..padahal masih banayk hal ingin aku tunjukan padamu”

“bisa lain kali, aku akan ke London lagi suatu hari nanti” kata jiyeon

“baiklah, aku tunggu kau okay” kata minhyuk, dijawab dengan anggukan jiyeon.

“kalau begitu kau bolah pesan makanan sesukamu hari ini, biar aku yang bayar semuanya” kata minhyuk

“jinjja….” Tanya jiyeon meyakinkan

“ne…”

“kyaaaa gomawo minhyuk…. Saranghae….” Kata jiyeon dengan sangat girang. Tiba-tiba ia tersadar dengan omongan yang tanpa sengaja keluar dari mulutnya, jiyaon langsung terdiam, menunduk dan tidak berani memandnag minhyuk.

“jiyeon na… apa yang barusan kau ucapkan benar?” Tanya minhyuk

“oh…eh..ani..eh anio… hmm sudah  tidiak usah dipikirkan, lupakan saja”

“shirro… bilang padaku apa kau benar-benar mencintaiku?” Tanya minhyuk, jiyaon menunduk malu

“jiyeon, bilang saja…”

“kalau iya, apa kau juga mencintaiku?” Tanya jiyeon. Kali ini minhyuk yang terdiam

“kautidak menjawab pertanyaanku”

“mian, aku hanya menganggapmu sahabat jiyeon na. mian….”

“oh begitu ya… berarti sia-sia aku datang sejauh ini” kata jiyaon, tiba-tiba pembicaraan diantara mereka menjadi serius.

“kau tidak sia-sia datang kesini jiyeon”

“aku sia-sia kalau begini. Aku kira pulang dari sini aku mendapat jawaban dari perasaan yang aku pendam sejak kita sekolah” kata jiyeon.

“ah aku sudah menukan jawabannya. Kau tidak mencintaiku, yan seharusnya dari awal aku sadar itu, dan tidak usah jauh-jauh kemari” kata jiyeon, suaranya bergetar, ia berusaha menahan tangisnya dengan sekuat tenaga.

Ia berdiri dari kursinya, dan beranjak pergi. Tapi minhyuk mengejarnya

“jiyeon na… hey tunggu dulu”

“terima kasih untuk 2 hari ini…. “ kata jiyeon,

Sebuah taxi muncul, jiyeon menghantikan taxi itu, ia masuk kedalam taxi dan segera meninggalkan minyuk.

***

Jiyeon meutup kasar pintu hotelnya, ia segera memesan pesawat dengan tujuan seoul ntuk besok. Ia menatap bayangan dirinya dikaca, matanya sembab setelah penolakan dari minhyuk, wajahnya pucat karena kecewa dan yang ia tahu sekarang hatinya terasa sangat sakit, dadanya sesak. Ia terduduk di sisi tempat tidur, melipat kedua kakinya dan meletakan dahinya diatas kedua lututnya. Ia menyesali kepergiannya ke London, karena pada akhirnya ia malah patah hati.

Tiba-tiba ponselnya berdering, jiyeon bersiap memutuskan hubungan telepon karena ia pikir itu dari minhyuk. Tapi ia tidak jadi memutuskan hubungan teleponya.

“yoboseo jonghyunna”

“hey kau terdengar lesu, kau sakit?” tiba-tba jiyeon terisak

“hay jiyeon, wae?? Kau kenapa?apa yang terjadi padamu?” Tanya jonghyun cemas

“aku akan pulang besok siang” kata jiyeon diantara isakannya

“kenapa? Bukannya kau betah disana?” Tanya jonghyun

“minhyuk menolakku….aku ingin pulang” kata jiyeon

“ok…aku ingin kau tenang. Jam berapa kau pulang? Biar aku jemput”

“aku sampai seoul jam 8 pagi” kata jiyeon

“baiklah, apa kau baik-baik saja disana sampai nanti pulang?” jonghyun masih khawatir

“ne, aku pasti bisa. Sudah dulu ya aku butuh sendiri” kata jiyeon, melempar ponselnya ke tempat tidur dan kembali dalam isak tangisnya semalaman.

-TBC-

25 thoughts on “Falling and Waiting [Part 4]

  1. minhyuk udah punya yeoja cingutuh … sama jonghyun aja dech jadiannya <– setia menanti gituu .. alahh readernya sotoy hehehehe

    di tunggu lanjutannya … 🙂

  2. kasian banget sih…
    ah jauh2 ke london tapi akhirnya di tolak juga….
    tapi buat jiyeon semangat….
    tapi ceritanya makin menarik dan buat orang penasaran untuk membaca kelanjutan dari cerita ini….
    so, post cerita selanjutnya jangan lama2 ya….

  3. hhuuwwwaaa kasian jiyeon jd pngen nangis jg, minhyuk jahat bgd sih ksian kan jiyeon udh jauh” dtng tp malah d tolak,
    Lanjut jgn lma” yah thor
    Smoga nnti jiyeon bsa jdian sma minhyuk 😀

  4. hwaaahhhhhhhhh…………. minhyuk oppa tega sekaliiii…………. ji yeon eonnie kasiannn……. tpi, tenang masih ada jonghyun oppa 🙂

  5. ohhh tidaaaaak. minhyuk masi aja nganggep jiyeon sahabat. hmmm
    kasian jiyeon udh jauh2 ke london ya.
    hmmmm biar aja tar jg minhyuk nyesel sendiri hhe :p
    trus trus kayanya jonghyun suka ya ma jiyeon hhe. hayooo tar bs bisa jiyeon ma jonghyun nih.. hihi
    lanjuuut author hayuuuu

  6. Kasian banget Jiyeon nya .. Jauh2 terabang ke London,,eh tau2 malah ditolak ..

    Udah,, Jiyeon ma Hyun oppa aja .. Dia baik bgt loh .. Lol .. Sok tau gue ..
    Hehehe ..

    Next part ditunggu kelanjutannya ..
    Keep writing !!
    Hwaiting author ..

  7. Bc awal’a senyum2..eh bc akhir’a bkn mewek…jiyeon top deh dm cinta rela pergi jauh2 keluar negri..minhyuk smg cpt sdr dgn cinta tulus jiyeon…top deh author..keren ff’a bkn penasaran..ditunggu lanjutan’a..,athour lain kali request ya jonghyun sm tiffany…eyesmile..

  8. Dari part 1 sampai 4 ini menceritakan se2org wanita yg tulus mencintai seorg cwok wlau cwok itu punya pcr sang cwek ttp setia..tp kalau akhir’a dgn jonghyun hanya krn ditolak..berarti cinta’a tdk tulus dong,jiyeon seharus tdk memutuskn utk kembli ke korea..justru hrs bs lbh dkt dgn minhyuk,cinta bth proses tdk bs dipaksakan..aplg minhyuk br putus dgn pcr’a..dia jg bth proses utk menata hati’a,kalau lgngsung menerima jiyeon terkesan jiyeon sbgai pelarian…,itu pendapatq..author ff’a keren..aq mau tunggu kelajutan’a..apakh jiyeon bnr2 plng atau tdk..oh ya mau mksh buat author yg mau membuat ff couple favoritq hyukyeon couple.

  9. aku kira pas jiyeon dateng ke apartemen minhyuk, si minhyuk lagi sama sama cewek lain. kali aja minhyuk putus sama haneul gara2 org ketiga. ternyata aku salah ekspetasi.
    kasian amat udah dateng jauh2 ke sana ternyata ditolak.
    tapi beruntung jadi jiyeon. mati satu, ada cadangannya *lirik jonghyun.

    ditunggu next part nya

  10. waaa… aku baru pertama kali masuk wp ini, dan langsung tertarik baca ff ini. ngebuuut nih ceritanya, hehe. daebakk deh, minhyuk disini ga kayak yg biasanya digambarin manja, imut, polos. malah keliatan dewasa. cast2nya juga kawaii smua. lanjutannya cepet ya!

  11. jiyeon kasihan , jauh-jauh ke london ditolak sama minhyuk , tapi cinta juga gak bisa dipaksakan T.T

    jiyeon sama jonghyun aja , daripada mengharapkan tak pasti ^^*

    ditunggu kelanjutannya , hwaiting !

  12. Ah.. baru sempet baca lanjutannya.. hmm ternyata Jiyeon yang udah capek datang kesana malah di tolak kan kasian banget 😦 tapi gak papa kok , hilang minhyuk .. Jonghyun oppa masih setia nunggu kok ^^

Leave a reply to MrsLim Cancel reply