[LombaFF] Love Girl

Genre   : AU,Romance

Length : Oneshoot

Rating : PG-15

Cast       : Kang Minhyuk (Main Cast)

OC’s       : Cho Hyun Mi,Geum Il San

Disclaimer  : murni dari hasil imajinasi saya dengan namja ganteng yang saya kagumi xD (baca: Minhyuk),hanya OC’s yang benar-benar milik saya walaupun sebenarnya saya tergoda untuk memiliki Castnya Juga *dilempar sandal* xD tapi Harus saya akui cast milik tuhan dan keluarganya .

Note      : Mainhamnida ya typo bersebaran dimana-mana. Haha No Bashing! No Siders! Dan yang paling fatal No Plagiarism! Happy reading ya chingudeul *bow bareng Minhyuk* \(^o^)/

~~~

 

 

Hyun Mi duduk di pelataran kampus sambil menikmati coklatnya. Sesekali dia tertawa sendiri membaca komik yang sedang dipegangnya. Dia tidak perduli kini orang-orang sekitarnya menoleh kearahnya.

#Drtttt drrttt drrrtttt

Kali ini dia memutuskan untuk beralih sebentar dari komiknya,dia memandang layar ponsel dan terbelalak mendapati pesan sebanyak 10 pesan. Dia membukanya,dan semuanya berasal dari sahabatnya Geum Il San. Dia membuka salah satu pesan yang paling baru dari sahabatnya itu

From : panda cerewet (Geum Il San)

Yak! Pabo! Dimana kau? Jangan asik dengan komik doraemonmu!! Perkuliahan sudah berjalan selama setengah jam,kau mau diamuk oleh Kim sonsaengnim lagi?

Cho Hyun Mi pov

Aigo~rasanya badanku seperti disambar pertir. Aku melirik jam yang melingkar indah di pergelangan kiriku. Sudah setengah 2,dan itu berarti aku akan bermasalah lagi dengan Kim Sonsaengnim.

Langsung saja secepat kilat aku berlari kesetanan. Menubruk beberapa orang dan minta maaf dengan cepat.

“Andwaaaaeeeee”. Kataku sambil teriak menyemangati diriku sendiri. Dan saat aku berada dilantai 3,aku menubruk seseorang sehingga membuat barang-barang ditanganku berjatuhan bersamaan denganku.

“Yak! Pabo kalo jalan pake mata!” Seloroh namja itu kesal sambil berdiri. Ternyata namja yang kutabrak itu ikut terjatuh juga.

“Kau yang pabo! Baca buku sambil jalan. Lihat barang-barangku berantakan Aissshhh”. Umpatku sambil mengumpulkan paper-paper dan komikku. Namja itu melihat komikku dan mengambilnya dengan paksa.

“Yak! Namja sipit kembalikan komikku” Teriakku sengit. Dia malah membolak-balikkan tiap halaman tanpa memperdulikan ocehanku.

“Yak! Kau tuli?! Cepat kembalikan! Aku sedang buru-buru”. Teriakku lagi. Namja sipit itu kini menatapku.

“Sudah sebesar itu kau masih membaca ini?” ucapnya sambil memegang komikku,”benar-benar kekanakan”. Lanjutnya.

Aku lalu mengambil paksa komikku yang berada ditangannya dan sangat bersyukur namja sipit ini tidak melakukan perlawanan.

“Bukan urusanmu  pabo mata sipit!”. Selorohku lalu meninggalkannya.

“Yak! Dasar yeoja pabo! Kekanakan!” teriaknya mengataiku. Aku hanya menjulurkan lidahku dan kembali berlari menuju lantai empat.

Kutatap ruangan 406 dengan ragu. Suara Kim sonsaengnim terdengar jelas dari sini,membuatku semakin takut untuk membuka pintu.

“Hana..dul..set! Fighting!” gumamku menyemangati diriku. Kubuka pintu perlahan dan terlihatlah Kim Sonsaengnim yang pandangannya beralih dari laptopnya menatapku. Aku membungkuk kearahnya.

“Joseonghamnida Sem aku terlambat”. Ucapku pelan hampir setengah berbisik. Teman-teman dikelasku kini mulai berbisik-bisik menatapku.

“Kali ini apa alasanmu?”. Ujarnya Ketus. Aku menatap matanya dan cepat-cepat membungkuk kembali.

“Joseonghamnida,aku terlalu larut diperpustakaan mencari bahan untuk tugas makalah Ekonomi.” Ujarku berbohong,kulihat Kim Sonsaengnim menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Minggu depan tidak boleh telat! Arra? Silahkan duduk”. Kata Kim sonsaengnim cepat.

“Ne,gamsahamnida sonsaengnim”. Kataku membungkuk lagi dan duduk dibangku paling belakang. Nampak kelas gaduh dan menatap tak percaya kearahku dan Kim Sonsaengnim secara bergantian. Aku mengurut dadaku pelan karena lega tidak kena omelan Dosen Killer itu.

Karena tak biasanya Kim Sonsaengnim,Dosen yang terkenal dengan sebutan ‘Killer’ itu berlaku seperti tadi. Membebaskan mahasiswanya yang sudah jelas-jelas bersalah.

~~~

“Kau beruntung sekali Hyun Mi. Mari rayakan keberuntunganmu ini”. Ucap Il san,si panda cerewet. Aku hanya tersenyum singkat menatapnya.

“Yak! Kenapa diam saja pabo?! Ayo rayakan,cepat belikan aku Ramen pedas”. Katanya sambil merangkulku dengan ganas.

“Yak! Bilang saja uangmu habis dan ingin ditraktir olehku eoh? Sifatmu sungguhlah terbaca panda cerewet”. Kataku kesal.

Pletaaakk. Dia menjitakku.

“Aishh~wae? Benar kan dugaanku? Hematlah Geum Il San. Sudahlah tak usah ngekost lagi,tinggallah dirumahku. Ummaku pasti sangat senang. Arra?” Ujarku kesal memandang panda cerewet sedang memelas menatapku. Dia hanya menganggu singkat dan duduk dimeja favorit kami,dipojok dekat jendela.

“Nah Makanlah”. Kataku sambil menyodorkan semangkuk ramen yang diinginkannya. Kulihat wajahnya kembali ceria dan mulai menikmati ramennya itu.

“Jadi kapan kau pindah kerumahku?” Kataku disela-sela makan. Dia kembali menatapku dan mengedikkan pundaknya.

“Ayolah apa yang membuatmu tak mau tinggal dirumahku? Jangan bilang tak enak lagi!” kataku melotot kearahnya. Dia menatapku dan tersenyum,”Aku sudah banyak merepotkanmu Hyun Mi. aku tak mau merepotkanmu lebih banyak lagi”. Dia meneguk es jeruknya.

“Yak! Jangan berlagak baru mengenalku Il San. Kita ini sejak masih dalam kandungan sudah menjadi teman,Nangis bersama,ingusan bersama,dan jatuh bersama! Kau lupa itu semua?” kataku tajam. Masih tidak habis pikir dengan kelakuan si panda cerewet ini. Kuakui dia sebatang kara di Seoul ini karena Keluarganya pindah ke Jepang sewaktu dia lulus sekolah sehingga membuatnya memilih untuk tetap menetap di Korea karena dia sudah diterima di Ihna University,Universitas yang sama denganku.

“Aniya.. bukan begitu. Ummaku berpesan jangan merepotkan Keluarga Cho,Mereka sangat berutang budi pada keluargamu. Aku hanya menjalankan apa yang ummaku suruh”. Selorohnya santai.

“Tapi kau ngekost itu malah menyusahkanku kau tau?! Sudahlah pindah saja kerumahku. Umma sangat senang karena bertambah orang dirumah. Kau kan tau aku hanya tinggal berdua saja setelah appa meninggal”. Paparku panjang lebar kepadanya. Namun panda cerewet ini tidak memperhatikanku malah menatap lurus dan tersenyum tiba-tiba.

“Yak! Kau tidak mendengarkanku hah?!”. Teriakku kesal. Il San tidak bergeming.

“Kang Minhyuk”. Ucapnya pelan sambil tetap menatap lurus. Ekor matanya mulai berjalan dan aku berbalik untuk melihat apa yang sedang dipandang oleh si panda ini.

Aku langsung menutup wajahku dengan menu yang ada diatas meja. Astaga~Namja sipit itu lagi. Semoga dia tidak melihatku. Kulihat Il san mulai bergerak agresif dan duduk sok manis. Astaga~apa jangan-jangan namja sipit itu sedang mendekat kearah meja kami?

“Mianhamnida,Agassi boleh aku duduk disini? Tempat yang lain penuh”. Ucapnya sopan,beda sekali saat berbicara denganku siang tadi.

“Ah~Ne. silahkan saja Minhyuk ssi”. Ucap Il San sok manis. Aku menatap murka kearahnya yang tidak mnghiraukanku. Dasar panda cerewet,tak kusangka kau begitu genit!

“Kau mengenalku? Ah mianhamnida nuguseyo?” Sapa Namja yang bernama Minhyuk itu sopan.

“Siapa yang tidak mengenal namja tampan sepertimu.. upss”. Il San menutup mulutnya dengan spontan,heh dasar panda! Mulutmu tidak ada bedanya dengan ember.

“Ah~mianhamnida. Aku Geum Il san,Tingkat 3 jurusan Akuntansi”. Lagi-lagi suara si panda yang dibuat-buat ini membuatku muak.

“Apa dia temanmu?” Tanya Minhyuk yang kurasa sedang memandangku. Untuk pertama kalinya aku berharap si panda itu tidak mengakuiku.

“Tentu saja,dia sahabat baikku”. Ucapnya sok manis sambil merebut paksa daftar menu yang sedari tadi menutup wajahku.

Kang Minyuk pov

“Tentu saja,dia sahabat baikku”. Ucap Il San sambil merebut paksa daftar menu yang sedari tadi menutup wajah chingunya itu. Kulihat Wajah yeoja itu kaget ketika melihatku.

“Kau!!” ucapku geram saat melihatnya. Dia hanya tersenyum simpul sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Wah apa kalian sudah saling mengenal? Ah Hyun Mi kau tidak bilang-bilang mengenal namja ganteng ini”. Kata Il San sambil tertawa dipaksakan. Oh jadi yeoja kekanakan ini bernama Hyun Mi.

“Ne~aku sudah mengenalnya tadi siang”. Kataku cuek sambil mulai memakan ramenku. Kulihat Il San menatap Hyun Mi yang pura-pura tidak melihatnya.

“Sebentar ya aku mau membayar dulu”. Ucap Hyun Mi kaku. Dia beranjak berdiri namun dicegat oleh Il San.

“Biar aku saja yang membayarnya,kau tetaplah disini”. Ucap Il San sambil mengedipkan sebelah matanya ke Hyun Mi. dia langsung merebut dompet yang sedang dipegang Hyun Mi dan melenggang menjauh dari meja kami.

Dia terduduk kembali dengan canggung. Sesekali aku menangkapinya yang tengah menatapku.

“Rupanya sudah tersihir oleh ketampananku ya?” Kataku menatapnya. Semburat merah muncul di pipinya.

“Y..yak! apa maksudmu? Namja pabo yang kege-eran!Aku hanya memastikan apakah gigimu itu benar terselip oleh cabe makanya aku memperhatikanmu terus. Cobalah kau lihat?” Katanya terkekeh sambil menyodorkan kaca tepat didepan wajahku dan benar saja kulihat gigiku banyak sekali terselip cabe.

Aku terperangah dan langsung saja aku berkumur dengan air putih. Hyun Mi masih saja tergelak memandangku. Matanya mulai berair sekarang.

“Aissshh~kau yeoja yang menyebalkan”. Kataku sambil meninggalkannya yang masih saja tertawa menatap kepergianku.

~~~

 

Sudah tiga bulan sedang kejadian cabe dikantin,aku tidak pernah bertemu dengan Hyun Mi. yah sedikit bersyukur yeoja kekanakan itu tidak menyebarluaskan tragedy cabe itu. Bisa bisa hancur reputasiku.

Entah kenapa kakiku melangkah cantik menuju perpustakaan. Padahal tidak ada buku yang sedang kucari.

Aku membuka pelan pintu perpustakaan. Tak banyak orang yang berada didalamnya,mungkin karena hari sudah menjelang sore. Aku meyusuri dari-rak ke rak mengamati setiap judul buku,siapa tau ada yang menarik.

“Gotcha!” aku menyeringai puas karena secara tak sengaja bertemu dengan buku yang sesuai dengan Hobbyku  ‘Drum lessons with the great for advance’. Kutarik buku itu dari rak dan secara tak sengaja kulihat seorang yeoja terduduk dipojokan.

Aku mendekatinya perlahan dan mendapati pemilik raga itu adalah Hyun Mi. perasaan bahagiaku membuncahku mencuat,kuakui aku merindukan yeoja kekanakan ini. Wajahnya saat tidur sangat damai,beda sekali saat dia sadar. Wajahnya menjadi begitu menyebalkan!

Kuperhatikan tiap lekuk wajahnya,dia yeoja yang cantik. Alis tebal dan hidung mancung serta bibir yang mungil. Jantungku berdesir saat mataku terfokus ke bibir mungilnya. Dan tiba-tba saja sosok didepanku menggeliat lemah dan perlahan mulai membuka matanya.

“Kyaaaaaa~”. Teriak Hyun Mi saat melihatku berada tepat didepannya.

“SSsssssssTTTTtttttt”. Ucap penghuni perpustakaan lain yang merasa terganggu. Aku lalu membekap mulut Hyun Mi yang nampak kalut.

“Kau..!! Sedang apa kau? Apa kau mencoba macam macam denganku hah?!” Ucapnya lebih pelan sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.

“Kau pikir aku namja mesum huh? Bersihkan otakmu dari hal-hal kotor”. Ucapku sambil menariknya keluar perpustakaan. Buku yang tadi ingin kupinjam kukembalikan ketempatnya semula. Ada yang lebih menarik daripada buku itu yaitu Hyun Mi.

“Yak!! Pabo sakit!” teriak Hyun Mi sambil meronta mencoba melepaskan genggaman tanganku.

“Kalau kau semakin berontak akan kugenggam lebih keras lagi huh”.

Cho Hyun Mi pov

“Kalau kau semakin berontak akan kugenggam lebih keras lagi huh”. Katanya tenang sambil tetap membawaku entah kemana. Langsung saja kau bungkam agar pergelanganku tidak sakit lagi.

“Yak! Pabo! Sebenarnya kau mau membawaku kemana?” tanyaku menatap wajahnya yang menatap lurus.

“Cerewet! Nanti juga tau”. Ujarnya kesal. Aku hanya mendengus kesal sambil menatap wajahnya. Yah..kuakui dia tampan..sedikit.

“Nah sampai”. Katanya sambil melepaskan genggaman tanganku. Kutatap sekeliling,rerumputan hijau dengan sungai buatan dibelakangnya. Pohon Accasia bertengger berjajar melingkupi taman ini. Banyak petak-petak bunga tulip dan aster yang ditanam berselingan sehingga membuat taman ini terlihat berwarna.

“Wah~aku tak tau kalau kampus kita mempunyai  taman indah begini”. Kataku sambil memandang berkeliling. Aku suka sekali tempat ini.

Minhyuk menangkap tanganku lagi dan menuntunku duduk dibangku taman.

“Kau suka tempat ini?” tanyanya sambil tersenyum. Aku terperangah menatap wajahnya,tak kusangka wajahnya berubah semanis ini kalau tersenyum.

“Yak! Kau tuli?! Kau suka tempat ini tidak?” teriaknya membuyarkan lamunanku. Aku langsung membuang pandanganku kearah lain.

“N..Ne. aku sangat suka”. Ujarku lalu terdiam lagi,berusaha mengatur nafasku karena jantungku yang entah kapan berpacu dengan sangat cepat.

Hening~~kami berdua sama sama terdiam dan larut dalam pikirannya masing-masing.

“Kau tidak pulang? Kemana Il San?” tanyanya setelah hening beberapa saat. Aku memandangnya,apa dia menyukai Il San?

“Aniya.. aku ingin pulang larut malam ini. Aku sedang bosan. Il San,aku tak tau dimana dia. Sejak pagi tadi kami belum bertemu”. Kataku sambil memakan coklatku aku lalu menawarkannya yang menolaknya dengan lembut.

“Kau tidak sedang marahan dengan Il San kan?” tanyanya lagi. Aish~kenapa daritadi hanya menanyakan Il San? Benar dugaanku,dia menyukai Il San. Entah kenapa aku mulai emosi,Yak! Hyun Mi untuk apa kau emosi eoh?

“Tentu saja tidak! Panda cerewet itu selalu begitu. Datang dan menghilang seenaknya”. Ujarku cuek sambil kembali melahap coklatku.

“Apa kau selalu begitu?” aku terperangah karena mendapati dirinya yang tengah menatapku.

“M..maksudmu apa?” kataku gugup. Dia lalu menggerakkan jarinya kesudut bibirku lalu menyentuhnya sedikit. Astaga,apa yang dia lakukan? Jantungku rasanya mau copot.

“Kau makan coklat belepotan,seperti anak kecil saja”. Katanya terkikik geli sambil menatapku.

“Y..Yak! memangnya kenapa kalau aku memakannya belepotan hah?”. Teriakku kesal sambil melahap kembali coklat yang tersisa ditanganku. Kulihat dia masih saja tertawa tidak menghiraukan perkataanku.

“Dasar menyebalkan!” Kataku lalu beranjak meninggalkannya namun tangannya dengan cepat mendapati lenganku.

“Chamkaman!” katanya yang mulai berhenti tertawa.

“Apalagi sekarang hah? Mau mengejekku blepotan lagi? Memangnya kenapa huh kalo aku memakannya belepotan,terserah aku dong!” ucapku kesal yang melihatnya terdiam mendengar ocehanku. Aish~namja ini rupanya satu spesies dengan Il San. Kalau Il San datang dan menghilang seenaknya,nah dia berbicara serius dan bercanda seenaknya. Membuat hatiku teraduk-aduk olehnya.

“Karena kalau belepotan wajah cantikmu akan tertutup oleh sisa coklat itu”. Katanya pelan hampir berbisik. Aku membelalakkan mataku. Benar kan namja ini satu spesies dengan Il san?

“Sudahlah aku tidak perlu rayuan gombalmu itu. Kau pikir aku yeoja yang sering kau campakkan karena mengagumi ketampananmu itu huh? Mianhae,kau salah orang!” Kataku sewot sambil menghempaskan genggaman tamannya. Sejurus kemudian dia mengejarku dan berdiri tepat dihadapanku.

“Aku tidak sedang merayumu,tapi aku sedang berusaha menyatakan cinta denganmu”.

Kang Minhyuk pov

“Aku tidak sedang merayumu,tapi aku sedang berusaha menyatakan cinta denganmu”. Kataku serius sambil menatapnya. Kulihat dia terkejut namun disamarkan dengan deheman kecil darinya.

“m..mianhae Minhyuk kau menghalangi jalanku”. Ucapnya gugup sambil menatap kearah lain. Ada apa dengannya? kenapa dia tidak mau menatap mataku?

“Hyun Mi aku serius,sejak pertemuan pertama kita saat kau menubrukmu,aku benar-benar tidak bisa melupakanmu Hyun Mi. Aku juga tidak mengerti kenapa begini tapi kumohon percayalah padaku”. Ucapku setengah memohon sambil menggenggam kedua tangannya. Kini matanya menatap mataku. Semburat merah muncul dikedua pipinya.

Dia lalu menghempaskan kedua tanganku lagi lalu berjalan dibelakangku. Dengan cepat aku berdiri didepannya lagi. Dia terlihat geram dengan sifatku.

“Yak! Apalagi sekarang huh?” Katanya geram.

“Bagaimana jawabanmu?” kataku berharap. Dia menyeringai lalu menatapku

“Kau piker aku mau dengan namja playboy sepertimu huh? Sudah berapa banyak yeoja yang kau sakiti? Dan apa kau pikir aku adalah orang yang tepat untuk itu semua? Sudah kubilang kau salah orang!” teriaknya kesal. aku terdiam menatapnya,tapi tunggu dulu kalau dia tau aku playboy dan menyakiti banyak yeoja berarti dia selama ini memperhatikanku huh?

“Jamshimanyo!” Aku kini menarik tangannya untuk kesekian kalinya. Kini dia menatap pasrah kearahku,sepertinya dia sangat kesal dengan perlakuanku ini.

“Kau tau aku playboy dan segala macam kan?” tanyaku kearahnya.

“Ya Aku tau itu semua. Siapa juga yang tidak tau kelakuanmu ini Minhyuk ?” Tanyanya geram sambil menatapku.

“Berarti selama ini kau memperhatikanku kan?”

Cho Hyun Mi pov

“Berarti selama ini kau memperhatikanku kan?”

Deg! Jantungku berpacu lagi. Aku kalah telak! Kulihat wajahnya yang mulai menyeringai memandangku.

“B..bukan begitu. Maksudku Il San menceritakannya dan aku.. mendengarnya j..juga dari b..beberapa temanku yang lain”. Ujarku berbohong, kurasakan wajahku menghangat dan kulihat Minhyuk semakin tersenyum lebar menatapku.

“Kau tidak sedang berbohong kan Cho Hyun Mi”. godanya sambil memicingkan matanya.

Aku lalu tersenyum kecut. Aku tidak suka keadaanku yang terpojokkan seperti ini. Kuhempaskan tangan Minhyuk dengan kasar.

“Baiklah.. Baiklah.. aku mengaku mengalah! Iya aku juga mencintaimu. Kau puas sekarang Kang Minhyuk?!” Kataku kesal. aku lalu duduk dibangku tangan dan melipat kedua tanganku didepan dada. Minhyuk membuntutiku dan berjongkok didepanmu.

“Jeongmalyo? Kau benar mencintaiku chagi?” Tanya Minhyuk masih tak percaya. Aku menaikkan keningku sambil menatapnya.

Minhyuk menarik nafas lega dan memelukku singkat,meninggalkan aroma parfumnya yang menyeruak kedalam indra penciumanku.

“katakan sekali lagi kalau kau mencintaiku chagi”. Ucap Minhyuk pelan.

“Sa-Rang Hae- Kang –Min-Hyuk”. Ucapku sengaja mengeja kata tersebut satu persatu. Aku tersenyum kearahnya dan dia tersenyum lebar menanggapi senyumanku.

“Saranghae Chagi”. Ujarnya kembali memelukku. Untuk beberapa saat aku terhenyak kedalam pelukannya yang hangat,dengan aroma parfumnya yang kembali memanjakan indra penciumanku.

”Jadi sekarang kita pacaran kan?” katanya penuh harap melepas pelukannya dan memandang wajahku. Aku tersenyum sambil mengangguk dan mulai mengamit lengannya.

”Ne.. Mulai sekarang kita pacaran”. Ucapku riang kearahnya. Dia tersenyum lagi kearahku.

”Tapi sebelumnya kau harus berjanji denganku dulu?” Godanya sambil menggenggam tanganku.

”Janji? Janji apa?” tanyaku penasaran.

”Berjanji untuk mencintaiku saja,jangan mencintai namja lain karena ku sekarang milikku?” katanya berbisik ditelingaku membuatku merinding. Aku lalu memandang heran kearahnya.

”Seharusnya aku yang mengatakan itu kepadamu pabo!” Ucapku sambil mendengus kearahnya. Diapun tertawa dan mengusap puncak kepalaku.

”Dan satu hal lagi,jangan memanggilku pabo! Lagi arra? Panggil aku oppa”. Ujarnya lagi. Aku terkikik geli membayangkan memanggilnya dengan  kata-kata ’oppa’.

”Yak! Jangan tertawa! Cepat panggil aku oppa”. Perintahnya mendesakku. Aku menghentikan tawaku dan menatapnya.

”Ne oppa”. Kataku menahan tawa. Dia tersenyum lagi,memamerekan eyesmilenya yang khas. Lalu beranjak berdiri.

”Kajja Kita makan eskrim untuk merayakan kebersamaan kita”. Ucap Minhyuk lalu beranjak berdiri. Kini tangannya tak lepas menggenggam tanganku.

”Ne oppa Kajja”. Kataku sambil merangkulnya meninggalkan taman indah ini sekaligus bersejarah bagiku dan Kang Minhyuk namjachinguku

The End

Kyaaaaaa selesai juga xD *minta urutin minhyuk* kekekek~

Please don’t be a siders,we need  your comment. Arrachi? ^o^v *bow bareng Minhyuk*

 

 

How to VOTE?

* Jika kamu menyukai fanfiction ini, cukup tulis kata “SUKA” di kotak komentar di bawah (bukan menekan tombol like).

* No silent readers here! Hargai dengan memberikan komentar “SUKA” jika kalian memang menyukai fanfiction ini.

* Jika kamu sudah voting di WordPress, jangan voting (lagi) di Facebook. Cukup salah satu.

* Voting bisa dilakukan lebih dari 1 fanfiction, kalau kalian suka semua fanfiction peserta ya komen aja semuanya

* Para peserta lomba diperbolehkan voting, asal jangan voting diri sendiri

Terima kasih ^^