I Will Be Adult,Oppa…

 

 

Title : I Will Be Adult,Oppa…

Author : Im Hyena (@vidyantipswr)

Rating : PG-13

Genre : Sad,Family

Lenght : Oneshoot

Cast :

Jung Yonghwa

Jung Krystal

Other Cast :

Im Yoona

Park Jiyeon

Disclaimer :

Ada yang tau film korea “wedding dress”? ff ini dibuat berdasarkan alur film itu,tapi karena di film itu castnya adalah anak sama ibu,disini aku ganti jadi kakak ade. Jadi tetap dikembangkan sesuai dengan pemikiran aku.

Note :

Bukannya lanjutin eyes ye-,- gapapa deh. Happy reading! Mian for typo,gak aku edit lagi soalnya. Don’t be a Silent Readers! DON’T BE A PLAGIATOR!!!

Poster by : Mizuky (bocahangel.wordpress.com)

****

 

TENG TENG!

Bel sekolah akhirnya berbunyi. Langsung terdengar hiruk pikuk warga sekolah tersebut yang sudah bersemangat untuk melangkahkan kakinya pergi dari tempat menjemukan itu. Mereka semua bersemangat membereskan seluruh buku ke dalam laci maupun tasnya,sambil mengobrol riang satu sama lain.

Tetapi tidak dengan gadis itu.

Ia membereskan buku bukunya tanpa semangat. Dan ia pun sendirian. Tidak seperti yang lain yang tampak ceria bersama teman temannya,ia tampak sangat dingin. Gadis itu tampak sangat dingin dibalik kulit pucatnya.

Krak.

Seorang gadis cantik yang tampak begitu modis (sengaja) menabrak si gadis dingin itu,hingga pulpen yang dipegangnya jatuh dan pecah,membuat tintanya tumpah megotori lantai.

“Ups,mianhae Krystal-ssi” sahut di gadis modis pada gadis yang bernama Krystal itu sambil tersenyum sinis. Krystal mengalihkan tatapannya pada Jiyeon,gadis yang menabraknya tadi,dan membalas tatapannya tak kalah sinis.

“Gwaenchana Park Jiyeon,aku tahu matamu terlalu rabun untuk menatapku sehingga kau menabrakku”

Setelah mengucapkan itu,Krystal pergi,meninggalkan Jiyeon yang tampak begitu kesal.

Lagi-lagi Krystal berjalan sendirian di lorong sekolah. Wajahnya cantik,hanya saja ekspresinya selalu sinis dan dingin,membuat banyak orang enggan mendekatinya. Tapi sepertinya gadis satu ini tidak peduli akan hal-hal itu. Ia memang gadis yang selalu ingin sendirian.

Sampai didepan sekolah,ternyata hujan turun. Semua teman-temannya sibuk mengeluarkan payung atau pun buru-buru berlari naik mobil,entah itu mobil sendiri atau ia hanya menumpang. Tetapi tidak dengan Krystal. Ia tidak membawa payung hari ini dan dia tidak pernah membawa mobil. Ia lebih suka jalan kaki. Sekarang apa yang harus dilakukannya? Hujan begitu deras,tidak mungkin ia menembusnya kalau tidak ingin sakit.

TIN TIN!

Suara klakson mobil membuat Krystal menoleh. Dan seketika ia pun tersenyum cerah,yang menghilangkan kesan sinis dan dinginnya.

“Oppa!” serunya senang.

Seorang pria keluar dari mobil dan membuka payung,lalu berlari-lari kecil menghampiri Krystal.

“Oppa kan sudah bilang padamu,perkiraan cuaca memperkirakan sore ini akan hujan! Kenapa kau tidak membawa payung?”

Laki laki yang Krystal panggil Oppa tadi berbicara kesal pada Krystal. Sementara Krystal sendiri hanya tersenyum kecil lalu mengamit tangan kakaknya –Yonghwa.

“Aku sengaja,supaya Oppa bisa menjemputku!” katanya manja.

“Ais,kau ini…”

“Sudahlah Oppa! Ayo kita pulang! Aku lapar” katanya lalu menarik kakaknya,yang otomatis langsung memayungi mereka berdua. Yonghwa tersenyum. Ia akan kalah apabila adiknya sudah bersifat aegyo seperti itu. Ia tahu adiknya memang dingin,karena itu ia pasti luluh kalau Krystal sudah bersikap manis seperti ini.

“Ne..ne.. Tapi kau yang memasak ya?”

“Aaah ani! Aku mau makan kimchi buatan Oppa hari ini!”

“Tapi aku ingin jajangmyeonmu hari ini…”

“Oppa…”

“Ais kau ini,ne ne!”

 

 

****

 

Yonghwa menatap jam dinding di apartemennya,merasa cemas. Kenapa sudah sesore ini adiknya belum pulang juga? Apa ia kerumah Yoona? Yonghwa pun menelepon Yoona,saudara sepupunya.

“Yoboseyo,Yoona-ya,apakah Krystal kerumahmu? Ia belum pulang..”

“Oh,tidak ya? Iya,dia memang les,tapi tidak biasanya ia belum pulang…”

“Entahlah,mungkin ia sedang kesal padaku atau apa,kau kan tahu sendiri sifatnya seperti apa..”

“Ne. Kalau nanti dia pulang ke rumahmu,tolong beritahu aku. Aku cemas. Terima kasih ya.”

Yonghwa menutup teleponnya. Ia mendesah. Krystal tidak pulang ke rumah Yoona,lalu kemana dia?

Krystal memang sering pergi kerumah saudara sepupunya itu jika sedang ada masalah. Apalagi apabila ia sedang bertengkar dengan Yonghwa. Ia bilang Yoona lebih mengerti dirinya dibanding kakaknya itu. Ia tahu adiknya itu memang keras kepala,jadi pasti ialah yang mengalah dan memintanya pulang. Itupun Yoona harus membantu membujuk. Tapi seingatnya,hari ini ia tidak bertengkar dengan Krystal. Apa ia salah bicara? Tidak juga. Lalu kenapa?

Kadang ia lelah dengan sifat adiknya itu,tapi Krystal tetaplah adiknya. Ia sangat menyayangi Krystal. Tapi kapan Krystal mau dewasa kalau begini terus? Yonghwa tidak akan selalu ada untuk membelanya kan?

Blak.

Pintu menjeblak terbuka,dan Krystal masuk. Buru-buru Yonghwa menghampirinya.

“Kamu dari mana saja? Kenapa baru pulang?”

Krystal tidak menjawab. Ia malah masuk ke kamarnya dan menutupnya,tidak menghiraukan Yonghwa.

Ini dia yang Yonghwa maksud. Adiknya ini sangat keras kepala. Masalah kecil saja kadang mereka ributkan. Yonghwa harus pandai pandai mengatur emosinya. Ia menarik nafas dan mengetuk pintu kamar adiknya pelan.

“Krystal..? Ayo keluar. Ceritakan pada Oppa apa yang membuatmu kesal hari ini.”

Tidak lama kemudian Krystal keluar kamar dan menatap Yonghwa. Yonghwa mencoba tersenyum,lalu menarik tangan adiknya dan duduk di sofa.

“Katakan pada Oppa,ada apa?”

“Oppa tahu,Park Jiyeon itu,lagi-lagi ia membuatku kesal.”

Ah,gadis itu lagi. Yonghwa tahu siapa Jiyeon,karena beberapa kali Yonghwa terpaksa melerai pertengkaran antara adiknya dan gadis itu.

“Ada apa lagi?”

Bukannya bercerita,Krystal malah diam. Membuat Yonghwa semakin kesal.

“Kalau kau sudah diam seperti ini,berarti apapun yang kalian lakukan hari ini,pasti itu adalah salahmu. Benar kan?”

Krystal mendongkak menatap kakaknya.

“Kapan kau mau dewasa Krys? Selalu saja bertengkar. Dan itu pun sering karena kesalahanmu sendiri kan? Lagipula,awal yang membuat kalian jadi sering bertengkar,itu juga salahmu kan? Dulu kau mengatakan Jiyeon hanya gadis yang berotak kosong. Itu salah siapa?”

“Oh,jadi sekarang Oppa membela gadis itu?”

Yonghwa menghela nafas. Berusaha tetap dingin dan sabar.

“Krystal,bukan begitu maksud Oppa..”

“Ya,aku tahu maksud Oppa katakan Ini salahku. Itu salahku. Semua salahku. Ya Oppa,semua memang salahku,Oppa puas?”

“Krystal…”

“Aku lelah. Aku mau tidur!”

Krystal bangkit dan berjalan menuju kamarnya,dan membanting pintunya. Yonghwa menatapnya dengan sedih. Kapan adiknya ini mau dewasa?

 

 

****

 

Yonghwa mengunjungi rumah Yoona malam ini. Ia benar benar lelah dengan sikap adiknya ini. Ia harus meminta saran dari Yoona,yang notabene paling dekat dengan Krystal dibanding siapapun,bahkan dengan dirinya sendiri.

“Belum juga aku menjelaskan apa maksudku,ia pasti sudah marah. Aku harus bagaimana sih Yoong?”

Yoona tertawa kecil.

“Harusnya kau mendengarkan dulu apa yang ingin diceritakannya…”

“Tapi kalau ia sudah begitu,ia juga sadar kalau itu memang salahnya!”

“Kamu tetap harus mendengarkannya. Setelah itu barulah beri ia pengertian perlahan-lahan. Jangan langsung mengatakan kalau itu salahnya. Jelas ia akan marah. Kau tahu sendiri bagaimana sifat adikmu itu.”

Yonghwa terdiam. Iya,ia sadar kalau ia tidak memberikan Krystal waktu untuk bercerita.

“Kau dan Krystal ini sama,sama-sama keras kepala. Masa harus aku terus yang melerai kalian?”

“Aku juga bingung Yoong. Yang kakaknya itu sebenarnya aku atau kau sih? Ia jelas jelas lebih nyaman berada bersamamu.”

Yoona tertawa.

“Tentu saja kau! Dasar kau ini. Sudahlah,kita makan dulu saja. Ayo!”

Yoona sudah berdiri lebih dulu dan berjalan meninggalkan Yonghwa. Yonghwa tersenyum lalu berdiri hendak menyusul sepupunya itu. Tiba-tiba…

Trak!

Yonghwa mendadak pucat,ia berusaha mempertahankan keseimbangan dan konsentrasinya dengan menopang tubuhnya dengan satu tangan pada meja,membuat pot bunga yang ada di meja terjatuh dan tanahnya tumpah berantakan.

Ruangan seakan berputar bagi Yonghwa,dan segalanya tampak buram. Keringat dingin mulai mengalir dari pelipisnya. Sekarang ia hanya dapat melihat dan mendengar Yoona yang berlari cemas menghampirinya. Sedikit demi sedikit semua semakin samar,dan akhirnya hilang. Gelap…

 

****

 

“Kanker darah…”

Dua kata yang menghancurkan segalanya. Kanker darah? Tidak mungkin! Yonghwa tahu saat smp dulu memang ada keganjilan pada bagian dalam kepalanya,tapi dulu dokter bilang itu bukan apa-apa,sehingga ia tidak memperdulikannya. Sekarang itu menjadi kanker? Tidak mungkin!

Apa yang harus dikatakannya pada Krystal nanti…

Ia tak mau membuat adiknya itu khawatir.

“Yoona,kau tidak memberi tahu Krystal kan?”

Yoona menggeleng ditengah isakannya.

“Yonghwa,tapi dia kan adikmu. Dia harus tahu! Cepat atau lambat ia harus tahu!”

Aku tersenyum.

“Ia pasti akan tahu. Tapi bukan untuk sekarang Yoong..”

 

****

 

Ini sudah keterlaluan. Sudah malam dan Krystal belum pulang juga? Dia tidak dirumah Yoona! Ada apa dengan anak itu? Yonghwa akhirnya buru-buru menyambar kunci mobilnya dan menjemput Krystal ditempat lesnya.

Setelah sampai,Yonghwa buru-buru masuk ke dalam gedung itu dan berlari mencari adiknya. Dilihatnya,Krystal sedang bertengkar lagi dengan Park Jiyeon. Bahkan kali ini Krystal sudah hampir menampar Jiyeon. Untunglah Yonghwa cepat menangkis dan membawa Krystal pergi.

Yonghwa menjalankan mobilnya dengan kecepatan gila-gilaan,tanda kalau ia marah. Dan saat ini untuk pertama kalinya Krystal hanya diam. Biasanya ia akan melawan. Tapi kali ini dia tahu bahwa ada yang aneh pada kakaknya. Dan ia juga tahu kalau kali ini ia melampaui batas. Karena itu,meski takut,ia hanya diam.

Sesampainya dirumah,Yonghwa membuka pintu –setengah menendang- dan menarik Krystal masuk. Lagi-lagi,Krystal hanya diam.

“Apa yang kamu lakukan Jung Krystal?! Jawab Oppa!”

Tapi Krystal hanya terdiam. Jangankan bicara,ia tidak bisa menatap kakaknya itu.

“Krystal! Jawab Oppa! Biasanya kau melawan Oppa kan?! Sekarang mana pembelaanmu?! Jawab Oppa!”

“Hentikan Oppa,hentikan!!” akhirnya Krystal berteriak.

“Krystal,meskipun kalian saling benci,kalian adalah teman! Kau tidak bisa hidup sendiri Krys!”

“Aku bisa! Aku bisa hidup sendiri! Aku tidak butuh teman! Aku tidak butuh! Bahkan aku tidak butuh Oppa! Aku bisa hidup sendiri Oppa,aku bisa!”

Yonghwa tersentak mendengar jawaban adiknya yang tidak disangka. Jawaban itu sangat menyakitkan.

“Oppa lelah dengan sifatmu!”

Dan Yonghwa pun masuk ke kamarnya,setelah membanting pintunya. Dicobanya menguasai emosinya. Ia menarik nafas panjang dan merasa sedikit tenang. Didengarnya isak tangis adiknya. Dan ia sadar ia salah. Ia seharusnya mengerti mereka berdua sedang dikuasai emosi. Ia tahu sebenarnya Krystal menyayanginya.

Yonghwa keluar dari kamarnya dan memeluk adik semata wayangnya.

“Maafkan Oppa Krys.. Maaf..”

Krystal semakin terisak dalam pelukan kakaknya.

“Aku..membutuhkanmu..Oppa…”

 

****

 

Hari ini Yonghwa mendapat kabar mengejutkan lagi,bahwa ternyata selama ini Krystal tidak pernah masuk dalam kelas les bernyanyi dan dancenya. Yonghwa tercengang mendengar kabar itu,karena berarti selama ini adiknya itu berbohong padanya.

“Krystal,jujurlah pada Oppa.”

“Ada apa Oppa?”

“Sebenarnya kau tidak pernah masuk ke kelas les kan?”

Krystal terdiam.

“Jujur Krystal. Jujur!”

Krystal akhirnya mengaku.

“Ne Oppa! Aku memang tidak pernah masuk!”

“Kenapa?!”

“Karena disana ada Park Jiyeon Oppa!!”

“Lagi lagi hanya karena itu.. Kapan kau mau dewasa Krys? Hanya karena satu orang bukan berarti kau jadi lemah seperti ini kan? Kapan kau dewasa Krystal?!”

“Oppa tidak akan mengerti perasaanku! Cih,kalau Oppa terus-terusan membela gadis itu kenapa dulu Tuhan tidak melahirkan ia sebagai adikmu? Dan kenapa aku bukan terlahir sebagai adik dari Yoona Eonni?!”

“Krystal! Jaga bicaramu!”

“Wae?! Ada yang salah dengan ucapanku?!”

“Oppa hanya ingin kau punya teman Krys! Jangan sampai kau terus bergantung pada Oppa! Oppa tidak akan mungkin bisa melindungimu selamanya! Suatu saat nanti Oppa pasti akan pergi! Siapa yang akan menjagamu nanti kalau kau terus seperti ini? Siapa yang akan melindungimu nanti?! Siapa yang akan menyayangimu nanti?! Siapa?!”

Krystal menutup telinganya.

“Oppa! Oppa yang akan melakukan semua itu! Oppa yang akan menjagaku! Oppa yang akan melindungiku! Oppa yang akan menyayangiku!”

Air mata Krystal bergulir turun seiring dengan ucapannya. Yonghwa tersentak mendengar jawaban adiknya.

“Karena itu jangan pernah bicara kalau Oppa akan pergi! Oppa tidak akan pergi! Oppa akan terus disampingku,menjagaku! Aku tidak mau kehilangan Oppa!!” jerit Krystal.

Yonghwa memeluknya. Yonghwa menangis mendengar jawaban dari adiknya.

“Maaf.. Maafkan Oppa Krys.. Ya,Oppa berjanji tidak akan meninggalkanmu. Oppa janji…”

 

****

 

“Krystal..”

“Krystal…!”

“Ya! Jung Krystal,bangun!!”

Krystal tersentak bangun mendengar teriakan kakaknya dan selimutnya yang sudah ditarik. Dilihatnya ke samping,kakaknya itu sedang tersenyum lebar.”

“Yaaa Yonghwa Oppa ada apaaa? Ini masih pagi! Kau mengganggu tidurku” Krystal sudah hendak menarik selimutnya lagi,tetapi Yonghwa lebih cepat.

“Eits! Tidak! Sekarang ayo bangun! Kita lari pagi!”

Krystal membulatkan matanya,mendengar kakaknya mengatakan aktivitas paling hina bagi Krystal.

“Mwo?! Lari pagi?! Tidak tidak! Oppa tahu lari pagi tidak pernah ada dalam kamusku.”

“Jangan mengeluh! Sekarang cepat bangun dan cuci  muka! Cepat!”

 

****

 

Akhirnya Yonghwa berhasil menyeret adiknya itu untuk lari pagi. Meskipun terlihat malas-malasan,toh akhirnya Krystal menurut juga.

“Oppa ini kenapa sih? Tiba-tiba menyuruhku lari pagi begini?”

“Supaya kau sehat Krys! Kalau tidak,satu tahun lagi badanmu tidak akan proporsional!”

“Kalau begitu kenapa lari paginya tidak tahun depan saja?” Krystal mencibir. Sementara Yonghwa agak kaget mendengar pernyataan adiknya. Karena satu tahun lagi,belum tentu Yonghwa masih bisa menemani Krystal…

Krystal sendiri sepertinya tidak memperhatikan perubahan pada wajah kakaknya. Ia sibuk memasang headphone pada I-Pod nya,lalu kembali berlari santai.

“Oppa tahu,lagu ini lagu favoriteku sekarang loh!”

Tidak ada jawaban.

“Oppa?”

Masih tidak ada jawaban.

Akhirnya Krystal menoleh ke samping. Kakaknya tidak ada disana. Ia menoleh ke belakang dan terkejut melihat kakaknya yang sudah jatuh terduduk dengan wajah yang sangat pucat,dan darah mengalir dari hidungnya.

“Oppa!!!”

 

****

 

“Jangan khawatir Krys… Yonghwa akan baik-baik saja”

Sedari tadi Yoona sibuk menghibur adik sepupunya yang tampak sangat cemas itu. Tadi pagi,setelah melihat kakaknya yang sudah mimisan,Krystal buru-buru menghubungi Yoona. Yoona segera datang dan membawa Yonghwa ke rumah sakit.

“Yoona eonni..”

“Ne,Krys?”

“Aku mau bertanya. Jujurlah padaku,ya?”

“Hm,tentu saja. Kau mau bertanya apa?”

“Kakakku… Apa yang terjadi padanya?”

Yoona terdiam. Yonghwa memintanya untuk tidak mengatakannya pada Krystal,tapi kini adik sepupunya itu bertanya padanya.

“Eonni?”

“Kakakmu,hmm.. Dia akan baik-baik saja.”

“Bukan itu yang kutanyakan! Apa yang terjadi padanya? Kakakku sakit apa? Aku tahu ada yang aneh padanya selama ini. Ia semakin pucat,ia sering pusing,ia sering minum banyak obat aneh. Apa yang terjadi pada kakakku? Apa yang terjadi pada Yonghwa Oppa?! Jawab aku Eonni!” Krystal menjerit dan menangis.

Yoona tidak tega melihat Krystal. seperti dugaannya,sebenarnya mereka saling menyayangi. Hanya saja kekeras kepalaan dari masing-masing menghalanginya. Akhirnya Yoona menarik nafas dan menghembuskannya. Jung Krystal adalah adik dari Jung Yonghwa,apapun yang terjadi dia harus tahu.

“Sebenarnya,Yonghwa….”

 

****

 

Pagi hari ini Krystal terbangun dengan lesu. Ia syok,mendengar kabar dari kakak sepupunya,bahwa kakak semata wayangnya itu sakit. Sakit parah. Ia tidak pernah menduga hal ini. Ia tahu kakaknya sakit,tapi ia tidak pernah mengira sakit kakaknya separah itu.

Krystal menangis semalaman. Matanya kini pasti bengkak. Ia menyesali sikapnya pada kakaknya selama ini. Ia bersikap buruk pada Yonghwa. Dan ia sungguh menyesalinya.

Yoona bilang,penyakit kakaknya sudah mulai memasuki stadium 3. Sudah parah. Dan meskipun tidak mau mengakuinya,Krystal merasa…ia tidak bisa lebih lama lagi bersama kakaknya.

Merasakan hal itu saja sudah membuat Krystal menangis lagi. Ia sudah bertekad,ia harus menjadi adik yang baik bagi kakaknya. Tapi ia juga bertekad kakaknya tidak boleh tahu kalau ia sudah tahu hal ini. Biarlah hal ini mengalir sebagaimana dengan tekad Krystal.

Krystal pergi mandi lalu bercermin,dan membenahi wajahnya yang kusut. Sebisa mungkin ia menutupi matanya yang bengkak. Ia tidak mau kakaknya khawatir. Sudah cukup Yonghwa memikirkan penyakitnya saja. Krystal mencoba tersenyum pada wajahnya di cermin. Not bad.. Ia yakin ia bisa meyakinkan kakaknya bahwa ia baik-baik saja.

Krystal keluar dari kamar,tapi ia tidak menemukan kakaknya. Hah,ini kesempatan baik. Krystal tidak mau merepotkan kakaknya mulai hari ini. Biasanya,ia akan diantar Yonghwa ke sekolah. Bahkan kadang ia memaksa kakaknya mengantarnya. Tapi tidak untuk hari ini dan seterusnya. Krystal mau belajar  mandiri dan dewasa,seperti apa yang selalu kakaknya katakan.

“Oppa? Oppa kau dimana?” Krystal memanggil kakaknya yang memang tidak terlihat sedari tadi. Di kamarnya tidak ada,di kamar mandi pun tidak ada. Krystal berjalan menuju toilet dan melongokkan kepalanya karena pintu toilet sedikit terbuka,dan kaget melihat kakaknya yang terlihat sangat pucat,dan lagi lagi darah mengalir dari hidungnya. Krystal sebisa mungkin berusaha bersikap biasa,seolah ia tidak melihatnya.

“Oppa? Kau..di toilet?”

Terdengar suara lemah kakaknya yang sepertinya juga berusaha bersikap biasa.

“Iya Krys,Oppa di toilet.”

“Apa Oppa tidak apa-apa?”

“Ya Krys,Oppa hanya….sakit perut. Kau sudah makan? Oppa sudah menyiapkan sarapan.”

“Aku sudah makan Oppa. Kalau begitu aku berangkat ya Oppa?”

“Tunggu sebentar! Oppa antar.”

“Tidak usah Oppa,biar aku pergi sendiri. Nanti Oppa malah sakit perut dijalan.” Krystal berusaha tertawa –berharap tawanya terdengar biasa.

“Baiklah. Hati-hati di jalan Krys…”

“Ne Oppa,aku berangkat…”

Krystal berjalan keluar dari apartementnya. Diluar,ia tidak bisa lagi menahan tangisnya. Ia menangis sejadi-jadinya. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan,berusaha meredam suara tangisannya.

“Mianhae Oppa… Mian… Jeongmal mianhae…”

 

****

 

Hari ini hujan lagi. Dan lagi-lagi Krystal lupa membawa payung. Ia mendesah kesal. Kenapa ia bisa lupa? Padahal tadi Yonghwa sudah mengingatkan. Ia juga sudah berniat membawanya,mengingat ia tidak mau merepotkan kakaknya lagi. Tapi sekarang ia malah lupa. Ais,sial sekali nasibnya.

Ah,tapi hujan tidak sederas waktu itu,pikirnya. Akhirnya Krystal memutuskan untuk menerobos hujan saja. Ia sudah menyelubungi tubuhnya dengan jaket dan siap berlari,tiba-tiba ada seseorang yang memayunginya. Ia mendongkak untuk melihat siapa yang melakukannya,dan ia melihat kakaknya tersenyum lembut padanya.

“Oppa!”

“Tadi kan Oppa sudah bilang,supaya kau membawa payung. Kenapa tidak dibawa?  Kau sengaja lagi,supaya Oppa menjemputmu?”

Krystal menatap wajah kakaknya dalam dalam. Menatap wajah kakaknya yang semakin hari semakin pucat. Ia mencoba untuk menyembunyikan wajah sedihnya.

“Ya! Oppa,hari ini aku memang benar-benar lupa” Krystal merengut,membuat Yonghwa tertawa. Lalu Krystal memeluk lengan kakaknya.

“Tapi ada untungnya ya hujan? Oppa bisa menjemputku!” katanya manja,membuat Yonghwa tertawa semakin keras.

“Ada apa dengan kau ini? Tidak biasanya bersikap manis begini. Biasanya kau menyebalkan” Yonghwa mengejek adiknya,membuat Krystal cemberut.

“Ah Oppa ini,harusnya kan senang adiknya manis begini! Sudahlah,ayo kita pulang!” Krystal menarik tangan kakaknya dan mereka berjalan bergandengan tangan. Sementara Yonghwa sibuk tertawa,tanpa disadarinya adiknya ini meneteskan air mata.

Berapa lama lagi aku bisa seperti ini bersamamu Oppa…

 

                                                                        ****

 

Prang!

Dari kamar Yonghwa,terdengar suara barang yang pecah. Krystal yang sedang berada di kamarnya buru-buru berlari masuk ke kamar kakaknya.

Disana terlihat Yonghwa yang sudah jatuh terduduk di lantai dan gelas yang pecah berkeping-keping. Krystal buru-buru berlari menghampiri Yonghwa.

“Oppa!!”

Krystal mengangkat tubuh kakaknya dan meletakkan kepalanya di atas pahanya,dan kaget melihat lagi-lagi darah segar mengalir dari hidung kakaknya. Air mata Krystal mengalir tanpa bisa ditahannya.

“Oppa sedang apa? Kenapa Oppa tidak meminta bantuanku kalau mau minum obat?”

“Krys..Krystal…”

“Ya Oppa,ini aku Krystal…” Krystal semakin terisak.

“Kau…sudah..tahu?” ucap Yonghwa tersendat. Krystal hanya mengangguk.

“Kenapa Oppa tidak memberitahuku dari awal Oppa.. Supaya aku bisa membantu Oppa… Supaya aku bisa berubah,menjadi seperti yang Oppa inginkan..”

Yonghwa berbicara tanpa suara mendengar penuturan adiknya. Krystal semakin menangis mencerna ucapan kakaknya yang tanpa suara itu.

“Karena Oppa tidak mau…membuatmu khawatir…”

 

****

 

Krystal menangis sejadi-jadinya menunggu kabar dari kakaknya,sementara Yoona memeluknya berusaha menenangkan. Tuhan… Lindungi kakakku,batinnya.

Yonghwa masuk ke UGD karena keadaannya. Dan mendengar dugaan dari dokter tadi,kakaknya harus dirawat karena keadaannya yang semakin memburuk.

“Krystal… Sudah,jangan menangis..” meskipun Yoona sendiri sebenarnya sedikit terisak.

“Aku takut… Aku takut Oppa nanti pergi meninggalkan aku Eonni… Aku,aku belum sempat memberikan apa yang Oppa inginkan…”

 

****

 

Yonghwa sudah sadar,dan kini Yonghwa sedang ngobrol berdua bersama Krystal. sebisa mungkin Krystal tidak terlihat sehabis menangis,tapi Yonghwa tetap menyadarinya.

“Kamu menangis ya Krys?” tanyanya lembut. Krystal menggeleng.

“Tidak,aku tidak menangis kok Oppa.” Elaknya. Yonghwa tersenyum.

“Inilah alasan kenapa Oppa tidak mau memberitahumu kalau Oppa sakit. Karena kamu pasti banyak menangis. Oppa tidak suka melihat adik Oppa yang cantik ini menangis.”

Bukannya terhibur,Krystal malah menangis lagi. Ia tidak bisa menahan air matanya.

“Loh,kok menangis?”

“Oppa… Aku sedih. Aku takut,aku takut Oppa meninggalkan aku… Lagipula,aku belum memberikan apa yang paling ingin Oppa lihat dariku… Aku belum sempat…memperlihatkannya pada Oppa…”

Yonghwa tersenyum melihat adiknya yang menangis. Ia merengkuh adiknya kedalam pelukannya.

“Oppa tidak minta apa-apa darimu Krys.. Oppa hanya ingin melihat kamu berbaur dengan teman-temanmu.”

Krystal masih terus menangis di pelukan kakaknya.

“Sudah dong,jangan menangis lagi! Oh iya,satu lagi. Oppa ingin mendengar kamu bernyanyi untuk Oppa..”

 

****

 

Krystal mengumpulkan keberaniannya untuk menghampiri Jiyeon hari ini. Ia bertekad harus berhasil berbaikan dengan gadis itu,untuk kakaknya.

Krystal menarik nafas dan berjalan menghampiri Jiyeon yang sedang mendengar lagu dari headsetnya. Krystal menarik nafas lagi dan duduk dihadapannya.

Jiyeon yang merasa heran karena gadis yang dibencinya ini datang menghampirinya,melepas headsetnya.

“Ada apa denganmu? Kau mau mencari masalah lagi denganku?” sahutnya ketus. Bukannya marah,Krystal malah tersenyum manis,yang membuat Jiyeon heran.

“Aku tidak akan mencari masalah lagi denganmu. Aku mau…minta maaf padamu. Maaf karena pernah mengata-ngataimu dengan kata-kata kasar dulu. Maaf atas semua pertengkaran kita selama ini. Maafkan aku ya?”

Jiyeon menatap Krystal dengan heran,masih mencoba menebak-nebak apa yang ada dipikiran gadis dihadapannya ini. Krystal yang bisa menebak apa yang ada dipikiran Jiyeon,tersenyum lagi dan mengulurkan tangannya.

“Jiyeon-ah…”

“Hah? Apa? Kau memanggilku apa?”

“Jiyeon-ah,mau kan kau memaafkanku? Dan menjadi temanku?”

 

****

 

Krystal menemani Yonghwa dirumah sakit. Ia kelihatan gelisah. Yonghwa yang melihatnya jadi bingung.

“Ada apa Krystal? Kenapa kamu gelisah sekali?”

Krystal menggelengkan kepalanya,lalu melirik jam tangannya dan mendengus. Yonghwa semakin heran melihat tingkah laku adiknya. Tak lama,handphone adiknya berdering,dan begitu melihatnya,Krystal tersenyum senang,lalu mengangkatnya.

“Yoboseyo Jiyeon-ah…”

Yonghwa terkesiap mendengarnya. Jiyeon? Park Jiyeon? Adiknya sedang ditelepon Park Jiyeon? Apa telinganya tidak salah?

“Iya,aku ada di ruangan kakakku.”

“Apa? Kau lupa? Ais,dasar pikun! Kakakku ada di ruang no 9 Jiyeon-ah…”

“Ne,baiklah. Kutunggu ya!” Krystal menutup teleponnya.

“Krys…” panggil Yonghwa.

“Ne Oppa?”

“Itu tadi yang menelepon..”

Belum selesai Yonghwa berbicara,pintu ruangan diketuk dan seorang gadis cantik masuk. Krystal berlari menghampirinya dan memeluk Jiyeon. Membuat Yonghwa ternganga dengan pemandangan di depannya.

“Oppa,hari ini aku dan Jiyeon mau nonton di bioskop. Oppa tidak keberatan kan kutingal? Sebentar lagi Yoona Eonni datang kok.”

Yonghwa masih bingung dengan Krystal yang akan pergi dengan Jiyeon. Seolah mengerti ekspresi kakaknya,Krystal tersenyum.

“Oppa,aku sudah berbaikan dengan Jiyeon. Sekarang dia adalah sahabatku!” Krystal merangkul Jiyeon.

“Oppa tidak usah khawatir sekarang. Aku sudah bisa berbaur dengan teman-temanku sekarang. Jadi,Oppa bisa tenang….”

 

****

 

Semakin hari keadaan Yonghwa semakin buruk. Dan semakin hari juga Krystal semakin banyak menangis. Ia takut. Ia takut kakaknya pergi meninggalkannya…

“Oppa?”

Krystal masuk kedalam ruangan kakaknya dan mendapati kakaknya yang pucat sedang terbaring lemah. Krystal tersenyum pedih. Ia melihat kakaknya sudah memejamkan matanya. Semakin hari Krystal semakin takut,mata itu tidak akan terbuka lagi…

“Oppa sudah tidur?”

Yonghwa membuka matanya dan mendapati adiknya sedang memandanginya. Ia tersenyum dan menggeleng.

“Oppa belum tidur. Kenapa kau disini Krys? Tidak pulang?”

“Tidak. Aku mau menginap disini hari ini. Kasur disini cukup luas kan? Aku mau tidur besama Oppa.” Krystal tersenyum lalu memaksa kakaknya bergeser agar bisa memberinya cukup ruang untuk berbaring.

“Ya,Krystal,apa apaan kau ini? Kau kan sudah besar!” meski berkata begitu,Yonghwa bergeser dan membiarkan adiknya berbaring di sampingnya.

Mereka terdiam beberapa saat sampai akhirnya Krystal memecah keheningan.

“Oppa?”

“Hmm?”

“Oppa mengantuk?”

“Tidak. Kenapa?”

“Aku mau bertanya.”

Yonghwa diam,menunggu adiknya melanjutkan perkataannya.

“Oppa tidak akan meninggalkanku kan?”

Yonghwa tersenyum sedih mendengar perkataan adiknya. Semakin tidak tega lagi melihat adiknya yang sudah berkaca-kaca. Yonghwa mengelus rambut adiknya.

“Tidak,tentu saja tidak.. Oppa akan terus bersamamu kan? Di dalam darahmu juga Oppa akan selalu ada. Kita ini sedarah kan?”

“Oppa! Serius…”

“Oppa serius sayang.. Lagipula,Oppa akan selalu hidup dalam hatimu. Jadi Oppa tidak akan pergi meninggalkanmu. Ya kan?”

Krystal menangis mendengar penuturan kakaknya. Setengah terharu dan setengah sedih. Kata-katanya itu seolah ia benar-benar akan pergi meninggalkannya. Krystal memeluk kakakknya.

“Oppa… Aku sayang sekali padamu. Maafkan aku selama ini tidak menjadi adik yang baik. Keras kepala. Selalu melawan. Maafkan aku Oppa…”

“Tidak Krys,kamu adalah adik yang baik! Toh sekarang kamu membuktikan kamu adalah adik yang baik kan? Kamu bisa berbaur dengan teman-temanmus sekarang,membuat Oppa tenang..”

Yonghwa membiarkan Krystal menangis beberapa saat dalam pelukannya. Sampai Krystal mulai tenang,Krystal melepas pelukannya.

“Oppa,aku belum bernyanyi ya untuk Oppa? Aku bernyanyi sekarang ya?”

Yonghwa tersenyum lemah saat mendengar nada pertama mengalun dari bibir adiknya itu.

 

Ttaeron honjarago neukkyeosseul ttaega isseotjyo
Manhi ureotdeon jinannarui nae moseube

Eolmana maeumi apasseulkkayo
Himdeureo sseulkkayo ijeseoya
Nan al geotman gatayo…

(SM TOWN – Dear My Family)

 

****

 

Krystal bangun lebih dulu pagi hari ini. Dilihatnya mata kakaknya itu masih menutup rapat. Sepertinya kakaknya itu masih tidur.

Sepertinya…

“Oppa? Oppa masih tidur?”

Tidak ada jawaban dari Yonghwa. Membuat Krystal sedikit takut.

“Hmm,aku tahu Oppa masih tidur. Oppa mau aku memanggil suster untuk mengantar sarapan?”

Tidak ada jawaban.

Krystal berjalan menuju jendela dan membuka tirai jendela.

“Sudah pagi Oppa.. Oppa belum bangun..?”

Tidak ada jawaban.

Krystal semakin takut.

“Mungkin Oppa masih mengantuk ya? Kalau begitu aku keluar kamar ya? Aku…tidak mau mengganggu tidurmu.”

Krystal pun keluar dari kamarnya dan menutup pintu. Lalu ia hanya berdiam diri didepan pintu beberapa lama. ia dikuasai perasaan takutnya. Tapi dia tidak mau mengiyakan ketakutannya…

Di lorong rumah sakit,beberapa dokter dan perawat berjalan menuju kamar Yonghwa. Saat mereka semua sampai,Krystal menghalangi pintu,melarang mereka masuk.

“Krystal,apa kakakmu ada?”

“Oppa ada didalam sedang beristirahat,dan kalian tidak boleh masuk.”

Para dokter itu terlihat bingung.

“Kalau begitu,boleh kami melihat keadaannya? Kami mau memeriksa keadaanya..”

“Tidak! Oppa sedang tidur,dan kalian tidak boleh masuk! Nanti Oppa terganggu!”

Akhirnya seorang perawat dan seorang dokter menarik Krystal untuk menjauhi pintu sementara para dokter dan perawat lain masuk.

“Krystal,mengobrol dengan kami saja ya?” seru si perawat itu panik sementara si dokter yang menahan Krystal yang memberontak sambil menjerit-jerit.

“Tidak!! Kalian tidak boleh masuk!! Kakakku sedang istirahat!!!”

“Krystal!”

“Oppa!!! Oppa!! Yonghwa Oppa!!!!!” Krystal menjerit sejadi-jadinya dan menangis,sambil berusaha melepaskan cengkraman dokter dan perawat tadi.

“Kakakku! Dia baik baik saja! Kalian jangan melakukan apa apa! Oppa!!! Yonghwa Oppa!!!!!!”

Krystal terus menjerit-jerit tak terkendali sampai akhirnya Yoona datang dan mengambil alih Krystal. Yoona memeluknya,dan ia menangis juga.

“Eonni! Mereka mengganggu Oppa! Mereka tidak boleh masuk! Oppa!!!”

“Krystal! relakan Yonghwa…relakan…”

“Tidak! Tidak! Oppaaaa!!!!!!!”

 

****

 

Krystal berjalan bersama Jiyeon ke depan sekolah.

“Yah,hujan..”

Hujan… Hari ini hujan lagi Oppa…

“Krystal,aku pulang duluan ya? Aku sudah dijemput. Bye!” Jiyeon berlari menghampiri mobil yang sudah menjemputnya.

Beberapa lama Krystal terdiam menatap hujan yang turun begitu deras. Lalu Krystal tersenyum. Ia menarik keluar payung dari tasnya,lalu membuka payung itu dan berjalan pergi sendirian.

Hari ini aku membawa payung Oppa… Jadi Oppa tidak perlu lagi menjemputku kan?

Bagaimana Oppa? Aku sudah dewasa kan? Oppa tidak perlu khawatir….

 

END

 

Gimana ceritanya? Baguskah? Sedihkah? ><  Aneh ya,aku lebih suka bikin cerita family itu Yonghwa-Krystal,bukan Jung Sisternya sendiri. *plak!

Oke,jangan lupa comment ya…..

 

42 thoughts on “I Will Be Adult,Oppa…

    • kyaaaa gomawoyo eonnieXD
      hehe, seperti yang sudah aku bilang, aku lebih suka cerita adik kakak Yonghwa-Krystal daripada JungSisternya sendiri hehe.

  1. Aih ffnya keren author!
    Aku dapet banget feelnya sampe netesin air mata T__T
    Adegan yg krystal jerit2 pas ngehalangin dokter itu bener2 yg paling baguuus!
    Good job! 🙂

    p.s. Eyes-nya diterusin dong author, aku nungguin yg part minhyuk-krystal hehe

    • aaaa gomawo:-* *ciumbasah*
      oh ya? malah kata aku adegan itu kurang dapet feelnya.-.
      eoh? eyes yang minhyuk story udah keluar chingu,udah lama kok keluarnya:D search aja,judulnya can i be your eyes 😉

    • hem,apakah alurnya kecepetan? Mian ya kalo emang kecepetan *bow*
      hehe, syukur deh kalo feelnya dapet. Thanks yaa commentnyaaa

  2. Aku nangiiss 😦
    Hwaaa,, akhir-akhir ini ff Krystal yg aku baca berakhir sad ending
    Tapi Kereen. Hiks Hiks.. Nangis lagi aku 😦

  3. bener! aku setuju! aku juga lebih suka yonghwa krystal dibanding jungsist kkk
    aku suka ceritanya
    good job! kekeke
    sempet ngerasa ya ampun enak banget jadi krystal tapi ralat ah aku gamau oppa-ku sakit kkk xD

    • wah? Kita sama ya? Kayaknya Klee lebih cocok jadi adiknya Yong dibanding Sica, hehe. Rasanya enak ya kalo Krystal punya kakak cowok kaya Yonghwa. Hihi. Lagian aku emg gabegitu suka Sica *kabur*
      Makasih yaaaa commentnyaaa

  4. Aku nangis loh chingu,tanggung jawab!hehehe
    Aku baca cerita ini,jadi ngebayangin kalo salah satu keluargaku seperti ini.makasih ya chingu udah ngingetin aku supaya jadi anak yang baik

  5. ya ampun thor,aku baca ff ini sampe nangis.. gila sedih banget,keren thor n alur ceritanya bagus banget..
    pokoknya 4 jempol deh buat author.. hehehe,:D

  6. ff ini alur ceritanya mirip film korea ”wedding dress”, hujan, payung dan konflikny. Tp beda perannya. Klo di ff ini adk ka” klo di film korea itu ibu dan ank perempuan. Ibunya seorng designer wedding dress..
    Ok gpp, tetep buat karya2 yg lain.

  7. ff ini alur ceritanya mirip film korea ”wedding dress”, hujan, payung dan konflikny. Tp beda perannya. Klo di ff ini adk ka” klo di film korea itu ibu dan ank perempuan. Ibunya seorng designer wedding dress..
    Ok gpp, tetep buat karya2 yg lain y.

  8. sedihnya dapet banget thor T.T sumpah, nangis dari pas tau yonghwa kena kanker darah. apalagi pas ending. pas hujan trus… aaa biasanya yonghwa yg jemput, tapi saat itu, dia harus sendirian karena kakaknya udah gak ada. aduh, pas ngetik comment aja aku masih nangis thor.. feelnya dapet banget T.T Daebak deh thor. ditunggu ffmu yg lain:”)

  9. sedihh pake banget thor..feelnya dpt banget..engga beda jauh sama filmya..sama” bikin nyesek..
    thor request dong bikin ffnya yong hwa sama shin hye yg genre family atau mariage life..hehehe

Leave a reply to uput oktavianti aulia Cancel reply