Just The Way You Are

JTWYA

 

Title:                Just The Way You Are

Author:                Flazia

Rating:                PG-15

Genre:                                 Romance

Length:                Ficlet

Main Cast:       Lee Jong-Hyun CNBLUE || Im Yoon-Ah SNSD

Other Cast:        Kang Min-Hyuk CNBLUE|| Lee Jung-Shin CNBLUE|| Kwon Yuri SNSD || Choi Soo-Young SNSD

Disclaimer:       Hmm FF ini asli-murni dari imajinasiku, dibuat waktu aku inget lagu Just the way you are-Bruno Mars sama waktu aku bayangin gimana ya kalau Jong-Hyun sama Yoona saling baca tentang tipe ideal masing-masing di internet….

Note:               .__. Aaaaaa, aduh maaf ya kalau ceritanya aneh. Hehehe. Ohya, salah satu scene (halah) yang ada di FF ini terinspirasi sama dua gambar ini: http://25.media.tumblr.com/687edd366ffc1e66a519635f4cb21872/tumblr_mj37rnOe7x1rmivgro1_500.jpg dan http://i.imgur.com/DyUKj.jpg

Cerita ini hanya fiktif belaka (kecuali fakta tentang kutipan artikel yang aku taruh di sini sama ‘sikap’ yoona ke Yuri waktu malem2.hehe), hak cipta hanya milik Allah Yang Maha Esa. Makasih ya buat semua orang yang nyempetin waktu buat baca FF ini. Gomawooo. Happy Reading, hidup JongYoon! J

____________________________________

Im Yoon-Ah

“Jong-Hyun ssi, mana yang kaupilih? Wanita yang manis atau yang seksi?”

“Seksi.”

Kau tahu apa yang kupikirkan setelah aku membaca artikel itu di internet? Aku langsung berpikir kenapa Jong-Hyun menjawab begitu. Ada apa sih? Siapa orang yang menjadi standar seksinya sekarang? Tahun lalu dia juga menyebutkan tipe wanita idealnya adalah seksi, lalu dia menyebutkan nama So Ye-Jin, Jun Ji-Hyun, Park Shi-Yeon, dan sama sekali tidak ada namaku. Walaupun di artikel ini dia tidak menyebutkan nama ketiga unni itu lagi, tapi Jong-Hyun juga tetap tidak menyebutkan namaku.

Kau tahu apa yang kupikirkan setelah itu? Aku bercermin pada cermin yang lebih besar dari badanku yang kemarin baru saja dibeli Hyo-Yeon unni. Aku bercermin, lalu berputar sedikit sambil mematut diri.

Aku menggunakan piyama tidur yang kebesaran. Apa aku seksi? Hahaha. Hhh, dengan baju seperti ini aku lebih pantas dibilang karung beras daripada seksi.

Kau tahu apa yang kupikirkan setelah itu? Aku segera membangunkan Yuri unni yang sudah tertidur pulas.

Unni… Yuri unni!”panggilku sambil menggoyah-goyahkan badan Yuri unni.

“Hmmmm…”gumam Yuri unni sambil memeluk gulingnya makin erat.

Unnnnnnniiiii!”

Yuri unni mengerjap-ngerjapkan mata dan membuka matanya sedikit untuk melihatku. Dua detik setelah itu dia memejamkan mata lagi.

“Yoong, bisakah kau tidak mengganggu tidurku sehariiii saja? Akan kuberi uangku! Akan kuberi mobilku! Akan kuberi suamiku!”kata Yuri unni melantur.

Hahaha. Boro-boro suami, pacar saja belum punya.

“Yuri unni! Aku tidak butuh suamimu, ayo cepat bangun!”suruhku.

“Apa sih!”desah Yuri unni,”Aku sudah bosan dengan leluconmu, Yoona! Aku butuh tidur.”

“Aaaah, tapi yang ini bukan lelucon lagi, aku ingin bertanya,”desakku.

“Aaaaah, apa sih?!”

Akhirnya—dengan sedikit paksaan, Yuri unni menegakkan tubuhnya dan mengucek matanya sebentar.

Aku berdiri di depannya sambil menaruh tangan kiriku di pinggang lalu (berusaha) berpose seksi.

“Kau ini kenapa sih?”tanya Yuri unni bingung, sepertinya nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.

“Menurutmu, aku seksi tidak?”

Satu detik. Dua detik. Tiga—

“HUAHAHAHAHAHAHA!”Yuri unni tertawa terbahak-bahak dan sekarang dia benar-benar terbangun sepenuhnya.

Ya! Kenapa tertawa?”tanyaku sebal.

“Seumur hidup baru kali ini kau menceritakan sesuatu yang lucu di tengah malam! Hahahaha. Seksi kaubilang? Astaga, kau pikir kau siapa, Yoong? Marylin Monroe? Posemu itu… Hahahahaha. Astaga… Tangan di pinggang… Hahaha. Kau malah jadi mirip cangkir, tahu!”

Lee Jong-Hyun

“Kupikir kau tidak datang,”kataku begitu gadis berjaket abu-abu itu muncul.

Hoodie jaket itu benar-benar menyembunyikan identitasnya sebagai idola. Topi dan kacamatanya juga lumayan ikut berperan sih menurutku.

“Aiiish, kenapa kau memakai jaket itu?!”desis Yoona begitu dia duduk di depanku.

Aku melirik pakaianku sendiri. Jaket abu-abu dengan hoodie yang masih menutupi kepalaku.

“Kenapa? Menurutmu lebih baik aku tidak usah pakai baju saja?”

Yoona memukulku dengan majalah yang dia bawa sambil menahan tawa.

“Bukaaaan! Kalau kau pakai jaket seperti itu, penampilan kita jadi sama. Kau ingin orang-orang mengira kita sedang memakai couple-T?”protes Yoona.

“Oooo begitu ya? Tidak suka pakai couple-T?”sindirku,”Yoona, kuberi tahu ya, sekitar bulan lalu ada yang merengek padaku untuk dibelikan couple-T ketika kami jalan-jalan di Osaka.”

Yoona memukulku lagi. Hahaha. Tentu saja, orang yang kubicarakan kan adalah Yoona sendiri.

“Sebenarnya pemilik restoran ini adalah kenalanku. Kemungkinan dia juga sudah mengenalmu. Jadi kalaupun dia tahu tentang kita, dia tidak akan bilang siapa-siapa,”kataku memberitahu.

Yoona ber-ooh ria. Lagipula kebanyakan (sebenarnya tidak banyak, restoran ini kalau siang memang sepi) yang datang ke restoran ini adalah orang tua sehingga mungkin kalaupun mereka pernah melihat wajah kami di TV, mereka tidak ingat siapa kami, siapa tahu menghafal nama cucu mereka saja sudah sulit. Hehehe.

Aku dan Yoona menyantap bulgogi dengan lahap begitu makanan itu datang. Kalau soal makan kami benar-benar parah. Tidak masalah sih kalau setiap bersama Yoona aku harus mengeluarkan banyak uang hanya untuk membayar porsi kami berdua. Aku hidup untuk makan enak, jadi itu yang kulakukan dengan mencari uang.

Setelah ini Yoona masih ada acara lagi bersama SNSD. Dia bercerita tentang banyak hal dan aku terus mendengarnya dengan seksama. Setiap kami bertemu seringnya begini. Karena aku juga tidak terlalu suka bicara, aku hanya akan mendengar Yoona yang lebih banyak bicara. Jika Yoona bertanya, baru aku akan bicara. Aku bersyukur Yoona cerewet, karena kalau dia pendiam, pasti rasanya akan canggung sekali jika dua orang pendiam bertemu.

“Jongie,”panggil Yoona ketika aku mengisi cangkir Yoona dengan teh melati.

“Hmm?”

“Apa… Apa aku seperti cangkir?”

 

“Aku tidak menyukai laki-laki yang wajahnya terlalu maskulin.”

Kau tahu apa yang kulakukan setelah membaca tipe ideal Yoona itu di internet? Rasanya aku ingin segera terjun dari tebing. Aku segera ingat kata nuna ketika aku masih tinggal di Busan bersama keluargaku dan waktu itu aku masih berlatih judo.

“Jong-Hyunie, kenalkan padaku teman berlatih judomu,”kata nuna.

“Untuk apa?”sela Ibu.

“Siapa tahu cocok denganku, Bu. Aku suka laki-laki yang suka olahraga,”kata nuna.

“Tapi teman Jong-Hyun kan lebih muda darimu, Sayang,”kata Ibu.

“Tapi aku suka laki-laki yang maskulin, Bu. Aku memang tidak bisa berpacaran dengan adikku sendiri, tapi aku kan bisa pacaran dengan temannya Jong-Hyun,”kata nuna berapi-api.

“Jadi, menurutmu aku maskulin, Nuna?”tanyaku ingin tahu.

Nuna mengacak-acak rambutku gemas,”Tentu sajaaaa, Jong-Hyunie. Kau adik maskulin nomor satuku!”

Lalu aku ingat waktu itu aku bertanya,”Memangnya maskulin itu apa?”

Tentu saja sekarang aku tahu apa itu maskulin dan orang bilang aku masuk kategori maskulin. Kalau Yoona tidak suka pria maskulin, lalu apa yang harus aku lakukan? Aku kan tidak bisa operasi plastik dan mengurangi ke-maskulin-anku.

Hyung!”

Aku menengok ke arah pintu dan melihat Min-Hyuk berjalan masuk ke kamarku.

Hyung! Kata Yong-Hwa hyung di video klip I’m Sorry nanti aku akan berkelahi lho. Ayo ajari aku berkelahi, Hyung,”kata Min-Hyuk.

Aduh, kenapa sih anak ini justru mengingatkan aku dengan ke-maskulin-an?

“Hyukie, kuberitahu ya, berkelahi adalah naluri pria, tidak usah berlatih semua pria sudah sangat jago,”kataku kalem.

“Oh ya? Kalau begitu ayo kita buktikan! Ayo lawan aku!”pintanya lalu bangkit dan memasang kuda-kuda.

Tiba-tiba kami mendengar suara Jung-Shin yang baru saja pulang dari supermarket untuk belanja bulanan.

Lee Jung-Shin? Hahahaha. Aku jadi ingin tertawa.

“Hyukie, menurutmu Jung-Shin maskulin tidak?”bisikku tiba-tiba pada Min-Hyuk.

Spontan Min-Hyuk juga tertawa terbahak-bahak. Jadi sekarang kami benar-benar tergelak bersama.

“Ada apa sih? Curang kalian tertawa tanpa mengajakku!”kata Jung-Shin menerobos masuk ke kamarku.

“Menurutmu kau maskulin tidak, Shin?”tanya Min-Hyuk di sela tawanya.

Jung-Shin tampak berpikir sejenak. Ekspresi wajahnya yang tenang sekarang berubah menjadi waspada.

Ya! Menurut kalian aku tidak maskulin? Dasar kurang ajar! Aku sudah potong rambut pendek begini masih dibilang seperti perempuan! Pokoknya lihat saja nanti! Aku akan mengadu ke Yong-Hwa hyung!”ancam Jung-Shin.

Hahahahaha. Dari caranya mengadu saja Jung-Shin belum bisa dibilang maskulin.

Im Yoon-Ah

Malam ini Jong-Hyun akan mengajakku jalan-jalan. Untuk menghindari paparazzi, kami hanya akan naik mobil sambil menyusuri jalanan Seoul sambil mengobrol banyak hal, seperti yang sering kami lakukan jika kami sedang tidak ada jadwal.

Seperti biasa juga, Jong-Hyun akan menjemputku di dorm.

Kali ini aku benar-benar akan membuat Jong-Hyun lebih menyukaiku. Malam ini aku menggunakan mini tube dress hitam dan rambutku kubiarkan tergerai begitu saja.

“Memangnya kau dan Jong-Hyun mau kemana? Acara penghargaan?”tanya Soo-Young melihat penampilanku yang lebih mewah dari biasanya.

Aku hanya tersenyum-senyum,”Sssst! Pokoknya jangan bilang siapa-siapa ya kalau aku keluar dengan pakaian seperti ini.”

Dengan riang aku segera menuju lift. Aku juga harus tetap waspada, memastikan tidak ada yang melihatku. Seperti biasa Jong-Hyun akan menjemputku lewat pintu belakang apartemen yang sepi sehingga kemungkinan kami terlihat orang-orang sangat kecil.

“Jong-Hyun! Aku di sini!”desisku.

Jong-Hyun yang memakai jaket bewarna krem segera berbalik dan sejenak mematung ketika mata kami bertemu.

Ha! Kena kau Jong-Hyun! Sudah kubilang aku akan membuatmu lebih menyukaiku. Kau suka gadis yang seksi? Aku akan berusaha menjadi seperti itu agar kau selalu melihatku, bukan Marylin Monroe (meski orang itu sudah mati) atau So Ye-Jin, Jun Ji-Hyun, Park Shi-Yeon atau gadis lain.

Aku segera berlari menghampiri Jong-Hyun.

“Kita… Kita… Sebenarnya kita mau ke mana sih?”tanya Jong-Hyun bingung.

“Kau suka penampilanku?”tanyaku sambil terus mengamati ekspresi Jong-Hyun.

Dia benar-benar terlihat terkejut. Serius! Jong-Hyun benar-benar terkejut! Yes! Berarti aku berhasil!

“Kita… Kita hanya akan jalan-jalan seperti biasa kan?”tanya Jong-Hyun.

Aku tersenyum. Bahkan Jong-Hyun berbicara terbata-bata, dia gugup kan?

Aku mengangguk.

Jong-Hyun menghela nafas panjang lalu melepas jaketnya, menunjukkan kaos polo pink yang dia pakai. PINK? ASTAGA! Sekarang justru aku yang terkejut!

Belum selesai aku terkejut, Jong-Hyun menyampirkan jaketnya ke tubuhku.

“Kau bisa sakit kalau berpakaian seperti ini, Yoona. Malam ini dingin,”aku mendengar suara berat Jong-Hyun di dekat telingaku ketika dia memakaikanku jaket. Kini aku benar-benar mencium wangi tubuh Jong-Hyun dari jaket yang dia pakaikan untukku. Ya ampun, sekarang ini sepertinya heart rate-ku sudah terhitung 102 kali/menit.

“Kau… Kau tidak suka aku berpakaian seperti ini?”tanyaku, kembali ke kendali sadarku.

“Lebih tepatnya aku kaget… bukan tidak suka. Kenapa tiba-tiba kau memakai baju seperti ini sih?”

“Tapi kau bilang kau suka gadis seksi!”protesku.

Jong-Hyun terlihat syok lagi lalu akhirnya menahan tawa. Iiiiih, kok dia tertawa sih?

“Ooooh, aku mengerti. Kau melihat interview-ku ya? Menurutku bukan seksi yang pakai baju mini-mini, Yoona. Justru menurutku seksi itu adalah wanita itu sendiri. Aku menyukaimu seutuhnya. Kalaupun ada kata seksi di kamusku, seksi itu adalah Im Yoon-Ah,”kata Jong-Hyun.

Aku bisa merasakan wajahku memerah karena terkesan. Bahkan sepertinya heart rate­-ku meningkat lagi menjadi 110 kali/menit. Dasar Jong-Hyun! Aku lupa kalau dia selalu bisa membuatku lebih bahagia dari sebelumnya.

Jong-Hyun menggandeng tanganku menuju ke mobil sambil menyanyikan lagu Bruno Mars Just The Way You Are.

“Eh, lalu kenapa kau memakai kaos pink? Tumben sekali…”ujarku, penasaran dengan keterkejutanku tadi.

Eh? Tunggu-tunggu…

Aku jadi teringat interview-ku tentang tipe pria idamanku. Yang tidak maskulin? Astaga! Hahahahahaha. Jadi, Jong-Hyun memakai kaos pink untuk berusaha terlihat lebih manis di hadapanku? Ya ampuuuuun, pria ini benar-benar membuatku bahagia, dia sudah berusaha keras sekali.

“Jangan tertawa kalau kau sudah mengerti, Yoona,”kata Jong-Hyun datar, sekaligus berhenti menyanyikan Just The Way You Are karena mulai salah tingkah.

Aku berhenti tertawa lalu mengecup pipi Jong-Hyun sekilas sebelum aku lari masuk ke dalam mobil. Aku bisa melihat Jong-Hyun mematung berdiri di tempatnya.

Ha! Rasakan! Itu sebabnya kalau kau sudah membuatku jatuh cinta. Aku menyukaimu Jong-Hyun. Kalaupun kau tidak sesuai dengan tipe idealku, kau selalu menjadi pria yang lebih hebat di luar ekspektasi tipe idealku sendiri.

 

37 thoughts on “Just The Way You Are

  1. like thisssss!!! suka banget sama ceritanya. cerita pendek yang menyenangkan.
    pas jonghyun bilang “Kalaupun ada kata seksi di kamusku, seksi itu adalah Im Yoon-Ah” awwwwww kata-kata yang pas untuk dilayangkan kepada seorang pacar. cheesy xD

    • Aaaaa, makasih kakak senior :’). Hehe. Aku sering baca FFnya kak Febri lhhho. Makasih ya udah gantian baca FF-ku. *berasa habis nerima penghargaan

    • makasih banyak, LoveLy_pyRos udah sempatin waktu buat baca. hehe. Iya, di sini mereka pacaran, kalo di dunia nyata…. hm (JongYoon shipper berdoa ini jd kenyataan :))

  2. oahhhhhh sweet bgt sih couple ini
    berusaha mau jd tipe ideal pasangannya jd malah kacau buahahaha
    yaudah sih ya kalo emang suka hihi. jadilah diri sendiri. krn yoona suka jonghyun dan jonghyun suka yoona kyaaaaaa.

  3. “Aku hidup untuk makan enak, jadi itu yang kulakukan dengan mencari uang.” setuju bgt nich sma kalimat ini,,,he3
    ahhhhhhhh abang hyun sma yoona bikin iri deh,,,,,,romantis+sweet bgt ^^
    nice ff’ author

    • makasiiiih, ema. iya lhoo, dulu kyknya aku pernah tahu quote “Aku hidup untuk makan enak, jadi itu yang kulakukan dengan mencari uang.” beneran dibilang JongHyun lho, makanya aku masukin ke sini, tp aku lupa link nya apa.hehe

    • aaaaa makasih banyak, vivin 🙂 ini jg couple fav ku lhoo, yeay! kita sm2 JongYoon shipper
      mm kadar gula darah km berapa? di atas 140 mg/hari? *abaikan

  4. Cute banget couple ini. Keren FF nya. Lucu di beberapa bagian, dan menyampaikan nilai moral juga. great job. terus nulis ya. waiting for your next story..

  5. Aigoo, jadi ketawa-ketawa sendiri. wkwk.
    aku suka fic ini. sederhana dan manis sekali. meskipun bahasanya ngga baku-baku amat, diksinya simple tapi ceritanya mengalir dan mudah diimajinasikan.
    aku juga deerburning shipper sih. so, fic ini kayak semacam endorphine gitu, hehe. ditunggu ff jongyoon lainnya. fighting!

  6. sooo sweet
    tapi kalau boleh kasih saran, cara mereka manggil satu sama lain lebih romantis dong walaupun mereka cuma beda 15 hari
    biar tambah gregeetttt
    joah!!!!

Leave a reply to Anonymous Cancel reply