Waiting For You (part 2)

 

 

Title: Waiting For You (part 2)

Author: Indhaw

Rating: T

Genre: Romance

Length: Chaptered

Main Cast:

– Lee Jonghyun CN Blue

– Park Min Jung (OCs)

– Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk Super Junior

Other Cast:

– Park Cheondung a.k.a Thunder MBLAQ

Disclaimer: Ceritanya murni dari otak author loh.

Note: Sebelumnya ff ini udah pernah di post di www.hazelwine.wordpress.com yaaa. Ohiyaaa maaf ya kalo ceritanya kurang menarik atau ngebosenin. Don’t forget to RCL yaaaaaa. Terutama comment yaaa soalnya butuh banget saran dari kalian semua J

 

~Waiting For You~

 

Park Minjung’s POV

 

TOKTOKTOK

 

“YA! Kenapa harus ada yang mengganggu tidurku pagi seperti ini hah?” rutukku sambil berjalan menuju pintu yang sedari tadi diketuk dari luarnya.

 

Ish! Kenapa rumah ini berisik sekali, biasanya dihari senin seperti ini rumah akan terasa sunyi. Appa dan Eomma pasti sibuk dikantor, sedangkan Oppa dan Eonni sibuk de ngan tournya. AISH! ada apa dengan hari ini?!?!?

 

“YA!” teriakku saat pintu kamarku lagi-lagi diketuk dari luar.

 

“Jungie~ya!” teriak eomma yang ternyata mengetuk pintu kamarku sedari tadi.

 

“Ya Eomma? Kenapa membangunkanku sepagi ini? Bahkan jadwal kuliahku saja masih 4jam lagi. Bahkan kenapa eomma masih dirumah? Apa eomma tidak bekerja?” Ucapku tanpa jeda sedikit pun sambil merapihkan rambutku yang tadi belum sempat aku sisir.

“YA! Apa kau tidak ingat kalau hari ini calon tunanganmu akan ulang tahun? Dan apa kau juga lupa kalo hari ini anak gadis Eomma yang paling eomma sayangi tunangan?” Omel Eomma sambil mengacak-acak rambutku yang baru saja aku rapihkan.

 

OMO? Calon Tunangan? Siapa yang Eomma maksud sebenarnya?

 

“AISH! Siapa calon tunanganku? Bahkan pacar saja aku tidak punya.” ucapku dengan cuek.

 

“YA! Kenapa kau bisa melupakan apa yang dikatakan oleh Appa-mu tadi malam hah?” teriak oemma.

 

Sekelibatan kejadian semalam bermain diotakku. Kejadian semalam bermain seperti film yang sengaja di play oleh orang yang ingin menontonnya. Seperti iPod yang diputar lagunya oleh sang pemilik ketika ingin mendengarkan lagu dan akan di pause oleh sang pemilik ketika ia ingin menghentikannya sejenak.  Seperti mobil yang diinjak gas nya oleh sang supir ketika ingin berjalan dan di rem ketika ingin dihentikan.

 

“Jonghyunnie akan merayakan ulang tahunnya malam ini di kediamannya. Dan saat itu juga akan dilaksanakan juga pertunangan diantara kalian berdua. Jadi bersiap-siaplah karena Jonghyun akan menjemputmu untuk membeli cincin pertunangan untuk kalian berdua. Apakah kau juga tidak mau membelikan sesuatu sebagai hadiah untuk calon tunanganmu?” Lanjut eomma dan langsung pergi meninggalkan kamarku.

 

WAIT! Cincin? Pertunangan? EVIL ITU? YA! Apa Appa tidak memikirkan nasibku jika bertunangan dengan pria yang addict dengan iPad dan gitar seperti dia? AISH! Lebih baik aku mandi dan bersiap-siap seperti apa yang dikatakan eomma sebelum aku kena omelan eomma lagi.

 

~Waiting for you~

 

Author’s Pov

 

Gadis yang hampir menginjak usia 21 tahun itu, berdiri didepan cermin yang mungkin lebih tinggi dari dirinya. Gadis itu terus menerus merapihkan dress tanpa lengan yang menampakan bahunya yang indah. Dress itu sangat manis bila dipadukan dengan raut muka gadis tersebut yang tirus dan bibir tipisnya  yang berwarna merah muda itu. Ungu! Warna itu dipilih gadis yang terus memerhatikan dirinya didepan cermin sambil merapihkan dress cantik yang dikenakannya. Sesekali gadis itu memastikan apakah tatanan rambutnya telah pas dengan dress yang dikenakannya. Rambutnya yang bergelombang itu ia gelung ketas sehingga menampakan lehernya yang jenjang dan menampakkan ke anggunannya.

 

TOK TOK

 

“Jungie~ya” teriak seorang wanita paruh baya didepan pintu kamar gadis itu.

 

“Iya, Eomma? Ada apa?” Tanya gadis itu tanpa menolehkan kepalanya dari cermin dan –lagi-lagi- masih sibuk dengan tatanan rambut dan bajunya itu.

 

“Lee ahjumma baru saja menelfon, katanya Jonghyun belum bangun sampai sekarang, jadi kau disuruh untuk membangunkannya sendiri karena sedari tadi tidak ada yang bisa membangunkannya.” Jawab perempuan paruh baya yang dipanggil Eomma oleh gadis berparas cantik itu.

 

“AISH! Kenapa harus aku yang membangunkannya?” runtuk gadis itu.

 

“Karena kau calon tunangannya dan kau juga calon istrinya, sayang.” Jawab perempuan itu sambil ikut merapihkan tananan rambut gadis itu.

 

“Baiklah, aku bawa mobil sendiri ya eomma. Annyeong.”

 

Setelah mengambil tas yang berisikan dompet, handphone dan peralatan perempuan lainnya, gadis itu bergegas turun dan mengambil kunci mobilnya di laci dimana biasanya orang-orang dirumah menaruh kunci mobil mereka.

 

~Waiting For You~

 

Park Minjung’s Pov

 

AISH! Apa yang dilakukan pria evil itu semalaman sehingga sudah jam 9 seperti ini masih juga belum bangun. Apa insomnia-nya kumat lagi seperti biasa? Ah! Pasti dia sibuk dengan iPad dan gitar kesayangannya itu.

 

Sebaiknya kupercepat laju mobil ini agar aku bisa membangunkan pria evil itu lebih cepat.

 

Setelah sampai dipekarangan rumah mewah keluarga Lee. Aish! Kenapa rumah ini lebih ramai dari pada biasanya? AISH! Bagaimana aku bisa lupa kalau hari ini pria evil itu akan melangsungkan acara ulang tahunnya yang diikuti dengan pertunangan kami berdua. Aku memarkirkan mobilku di garasi, bersebelahan dengam mobil sport keluaran terbaru milik evil itu.

 

“Annyeonghaseyo” ucapkku ketika memasuki rumah megah ini.

 

“Wah! Akhirnya kau datang juga sayang” sambut Lee Ahjumma dengan senyum yang mengembang di wajahnya yang masih terlihat muda itu.

 

“Maaf, agak lama. Tadi keadaan jalan agak sedikit padat eommonim.” jawabku

 

“Tidak apa-apa sayang. Sebaiknya kau naik kekamar jong sekarang, semua orang dirumah sudah berusaha membangunkannya tetapi tidak ada yang berhasil. Mungkin jika dibangunkan olehmu dia akan terbangun” jawab Lee ahjumma sambil mengelus bahuku.

 

“Baiklah, kalo begitu aku naik”

 

~Waiting For You~

 

Kubuka pintu kamar yang dipenuhi dengan poster-poster band band kesukaan evil itu. Dan benar apa yang kuduga, evil itu masih tertidur pulas dengan iPad kesayangannya disampingnya.

 

Kulangkahkan kakiku menuju kasur king size yang digunakannya. Aish! Apa yang dikerjakan pria ini semalaman, sampai-sampai ia lupa mengganti pakaiannya dengan piyama.

 

“Jonghyun~ah. Irreona!” Ucapku sambil menarik selimut biru laut yang digunakannya.

 

Dan hasilnya adalah NIHIL! Pria evil ini tidak berkutik sedikitpun dari tidurnya.

 

“Jonghyun~ah. Irreona!” Ucapku setengah berteriak kearahnya.

 

Dan lagi-lagi hasilnya nihil.

 

“YA! Lee Jonghyun! Irreona!” Ucapku dengan nada tinggi kearahnya sambil mengguncang-guncang lengannya.

 

“YA! Siapa kau? Berisik sekali sih!” Rancaunya tanpa membuka matanya sedikitpun. Dan evil itu malah menarik kembali selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

 

“Aish! Yasudah. Lebih baik aku pergi ke mall berbelanja dari pada menunggu-mu dan malah membeli cincin pertunangan kita. Memangnya siapa yang mau bertunangan dengan pria evil sepertimu!” Ucapku sambil melangkah menjauh dari ranjangnya.

 

~Waiting for you~

 

Lee Jonghyun’s Pov

 

HA? Siapa itu? Berisik sekali. Apa hubungannya dengan pertunanganku? Siapa dia? Bahkan dia berani memanggilku dengan sebutan pria evil.

 

Pria evil? Ya! Gadis berisik! Hanya dia yang berani memanggilku dengan sebutan seperti itu.

 

Kubuka mataku dan terlihat jelas seorang gadis dengan dress ungu yang amat cantik dan anggun itu.

 

Ya! Mau kemana gadis berisik itu? Untuk apa dia kemari dan masuk kekamarku? Aish! Pasti ini kerjaan eomma karena dari tadi aku tidak bangun-bangun jika dibangunkan.

 

Kucerna kembali kata-kata yang dikatakan gadis berisik itu barusan.

 

YA! Aku baru ingat jika hari ini aku disuruh eomma dan appa untuk membeli cincin pertunanganku! Yaaaa jika gadis berisik itu pergi bagaimana bisa aku membeli cincin pertunanganku?

 

~Waiting for you~

 

Author’s Pov

 

Saat gadis berparas cantik itu hendak melangkahkan kakinya menjauh dari ranjang yang ditiduri oleh Lee Jonghyun itu. Tangannya ditahan oleh tangan kokoh milik pria yang biasa dipanggil pria evil oleh gadis itu.

 

“Ya! Mau kemana kau Park Minjung? Mau kabur? Tidak bisa! Kau harus menemaniku mencari cincin pertunangan kita dan mencari gaun yang pas buatmu.” Ucap pria evil itu.

 

“Ish! Siapa bilang aku mau menerima perjodohan itu hah?” Jawab gadis itu dengan angkuh.

 

“Kau berani melawan appa mu? Apa kau mau dikutuk jadi batu, hah?” Jawab pria evil itu lagi sambil mengeluarkan senyum evil andalannya.

 

“Arra, arra! Jadi cepat mandi, jika lama akan kutinggal kau pria evil” lanjut gadis itu sambil melangkahkan kakinya menjauh dari ranjang pria evil itu.

 

Lagi-lagi tangannya tertahan oleh tangan Jonghyun. Tapi sekarang Jonghyun berani menarik tangan gadis itu hingga gadis itu jatuh tepat diatas badannya.

 

“YA! Berani-beraninya kau….” Ucapan gadis itu menggantung karena lelaki itu meletakkan jari telunjuknya tepat didepan bibir gadis itu.

 

“Sssttt. 5 menit saja. Setelah itu aku janji akan segera mandi dan kita akan segera pergi.” Ucap pria evil.

 

Hembusan nafas Jonghyun menggelitik gadis yang menindih tubuhnya itu. Gadis itu tidak menyadari bahwa sedari tadi tangan Jonghyun melingkar dengan pas dipinggangnya. Tanpa gadis itu sadari -lagi-, ada rasa nyaman tersendiri ketika ia berada dalam rengkuhan seorang Lee Jonghyun.

 

~Waiting for you~

 

Park Minjung’s Pov

 

5 menit? Ah! Bahkan ini sepertinya sudah hampir 10 menit. Kenapa pria evil ini masih saja memelukku seperti ini. Kenapa kelakuan pria evil ini aneh sekali hari ini?

“Lee Jonghyun, ini sudah hampir 10 menit dan kau masih tetap seperti ini. Bagaimana kalo appa dan eomma mu melihat, hah? Dan kau berjanji untuk segera mandi dan pergi kan?” Ucapku kearah Jonghyun yang memejamkan matanya lagi setelah berhasil merengkuhku kedalam pelukannya.

 

Tidak ada jawaban apa-apa dari pria evil ini. Apa dia sakit? Ah tidak mungkin evil ini sakit. Tadi saja dia masih mampu mengancamku sebelum aku beranjak pergi karena dia yang tak juga bangun.

 

“Jonghyun~ah! Irreona. Lepaskan pelukanmu! 5 menitmu sudah habis Jong~ah!” Ucapku sambil mencoba melepaskan tangannya dari pinggangku.

 

Bukan terlepas, pelukan pria evil ini malah semakin erat. AISH! 5 menit apa yang seperti ini, hah?

 

“Jonghyun~ah! Palli!” Omelku.

 

“Diam atau kau akan mendapatkan lebih dari ini” jawabnya tanpa membuka matanya.

 

“AISH! Apa yang lebih dari ini, hah?” Lanjutku dengan sedikit berteriak.

 

TOKTOK

 

“Jung~ah. Apakah Jonghyun sudah bangun? Kenapa kau lama sekali membangunkannya?”

 

AISH!

 

“Jong! Lepaskan. Dengarkan? Itu suara eomma mu!” Omelku karena lagi-lagi Jonghyun enggan untuk melepaskanku dari rengkuhannya.

 

“AISH! Kenapa aku harus memiliki calon tunangan yang berisik sepertimu, hah?” Rancaunya lagi tanpa membuka matanya.

 

“YA! Sekarang cepat mandi atau aku pergi dan tidak akan menemanimu mencari cincin itu?” Ancamku -lagi-

 

“Arra, arra! Aku bangun!” Jawabnya sambil melepaskan tangannya dari pinggangku.

 

“YA! Mandi cepat! Atau mau aku tinggal?” Ledekku lagi setelah berhasil lepas dari pelukannya itu.

 

“Arra! Aku mandi, tapi tidak ada tinggal-tinggalan ya? Jika kau pergi akan habis nyawaku ditangan eomma” jelasnya sambil berjalan kearah kamar mandi.

 

~Waiting for you~

 

Lee Jonghyun’s Pov

 

AISH! Mau tidak mau aku harus bangun dan mandi. Andaikan saja pertunangan ini tidak mempet seperti ini, pasti masih banyak kesempatan untuk mencari cincin dan gaun untuk pertunangan itu.

 

Setelah selesai mandi, kulangkahkan kakiku menuju lemari dimana tempat biasa aku menaruh seluruh pakaianku. Tunggu! Kenapa diatas kasur sudah ada baju beserta celana jeans ku? Siapa yang menyiapkannya?

 

“Jinja! Pasti gadis berisik itu yang menyiapkannya tadi. Dia kan selalu saja merutuki pilihan baju yang aku pilih” rutukku sambil berjalan kearah tempat dimana baju itu diletakan.

 

Setelah memakai apa yang gadis berisik itu pilihkan. Kulangkahkan kakiku menuju cermin yang mungkin setinggiku dan menatap pantulan yang terpandang di cermin.

 

“Pilihan gadis itu tidak buruk.” Ucapku sambil merapihkan baju yang kukenakan.

 

~Waiting for you~

 

Park Minjung’s Pov

 

10 menit. 15 menit. Sebenarnya berapa menit yang dibutuhkan pria evil itu untuk mandi dan bersiap-siap, hah? Bahkan biasanya pria hanya mandi tidak sampai 10 menit.

 

“Ya! Gadis berisik! Kenapa bengong seperti itu hah?” Suara nyaring pria evil itu menggema seantero rumah karena ia berteriak dari ujung tangga atas.

 

“AISH! Pria evil, tak bisakah kau bercepat sedikit? Lama! Padahal kau seorang pria, tetapi kerjaanmu lamban sekali rupanya.” Rutukku.

 

“Ya! Aku sudah selesai secepat ini masih kena omelan? Jadi apa maumu gadis berisik? Mandi dalam waktu 15 menit saja kena omelanmu yang tiada habisnya itu.” rutuk pria evil itu yang terdengar hingga ke tempat dimana aku duduk.

 

“Baiklah-baiklah. Hari ini aku tidak akan mengomeli-mu lagi. Cepat sarapan! Aku bosan menunggumu!” Ucapku seraya mendorong tubuh pria evil itu menuju meja makan.

 

“Suapi aku kalau mau cepat. Kau tau sendirikan bagaimana kerjaanku, gadis berisik?” Ledek pria evil itu.

 

AISH! Sebenarnya apa yang pria berisik itu mau, hah? Menemaninya membeli cincin pertunangan kami, aku sudah mau memenuhinya. Membangunkannya juga sudah. Sekarang apa lagi, hah? Menyuapinya? Apa aku ini baby sister nya? ISH! Mungkin setelah menjadi tunangannya jabatanku akan double, menjadi tunangan sekaligus baby sister seorang Lee Jonghyun gitarist CN Blue yang terkenal tampan, dingin dan sedikit evil karena termasuk dalam kyu-lines yang memilik ketua raja evil seperti Kyuhyun Oppa.

 

<strong> </strong>

 

~Waiting For You~

 

Park Minjung’s Pov

 

Pria evil itu melajukan mobil sport keluaran terbarunya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Entah apa yang membuatku mau menuruti kemauan pria evil ini untuk duduk diam disebelahnya dan tidak membawa mobil milikku sendiri.

 

“Jonghyun~ah, kenapa aku tidak boleh membawa mobil sendiri?” tanyakku sambil menolehkan mukaku kearah pria evil itu mengemudi.

 

“YA! Apa kata orang nanti jika kita pergi dengan mobil yang berbeda?” jawab pria evil itu tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun.

 

“Memang apa peduliku” jawabku acuh.

 

“AISH! Apa kau lupa statusku.”

 

“Status apalagi hah? Lagi pula apa peduli orang denganmu, huh?”

 

“Ternyata kau sudah sekarang merangkap menjadi gadis berisik yang bodoh ya Jung~ah? Hebat sekali bukan” ledek pria itu yang lagi-lagi tanpa mengalihkan pandanganya.

 

“YAYAYAYA Aku baru teringat bahwa calon tunanganku yang seperti evil ini nyatanya adalah seorang big star yang diidolakan banyak gadis cantik diluar sana” ucapku seraya mengalihkan pandanganku kearah yang berlawanan dengan tempat pria itu mengemudi.

 

“Aigo! Ternyata calon tunanganku yang berisik ini tidak sebodoh yang aku kira, dan sepertinya kau harus berhati-hati dengan fans-fansku Jung~ah. Tapi tenang aku akan selalu ada disampingmu jika ada yang akan mengganggumu atapun menyelakaimu gadis berisik.” jelasnya dengan serius.

 

Author’s Pov

 

Kilatan blitz telah menyerbu pasangan yang baru saja turun dari mobil sport keluaran terbaru yang baru saja terparkir didepan toko perhiasan mewah yang biasa dikunjungi oleh artis-artis terkenal ketika ingin membeli cincin pertunangan ataupun pernikahannya, ataupun ketika ia ingin sekedar menambah koleksi berlian pribadinya.

 

Lee Jonghyun, pria yang baru saja turun dari mobil itu dengan terang-terangan menggenggam tangan Park Minjung -gadis itu- dan membukakan jalan untuk gadis itu dengan sopan.

 

“Hati-hati…..” ucap pria itu dengan lirih tepat dikuping Minjung.

 

Ketika mereka berdua telat berdiri tepat didepan pintu toko perhiasan tersebut, keduanya disambut oleh Eomma sang gadis yang rupanya sudah menunggu mereka sedari tadi.

 

“Jung~ah, kalian kemana saja? Eomma bahkan sampai bosan menunggu kalian berdua. Memangnya apa yang kalian lakukan hingga lama tiba disini?” tutur wanita paruh baya yang merupakan ibu dari gadis itu.

 

“Salahkan Jong saja eomma, ia bahkan mandi lebih dari 15 menit. Belum lagi bagaimana susahnya untuk membangunkannya……” omongan gadis itu terhenti seketika karena tiba-tiba mulutnya sudah terbungkam karena ulah pria itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Lee Jonghyun.

 

“Mian eommonim jika kami membuat eommonim menunggu dan membuat eommonim bosan, sekali lagi mian” ucap pria itu dengan sopan sambil membungkukkan sedikit badannya pertanda bahwa ia tulus meminta maaf kepada eomma gadis itu.

 

“Ah! Tidak apa-apa Jong. Ya, seharusnya kau memanggilku eomma saja, kau sebentar lagi juga akan menjadi anakku bukan?” jelas wanita paruh baya itu seraya mengelus lengan Jonghyun dengan lembut.

 

“Ah, baiklah eomma”

 

“Aish! Bahkan aku yang anaknya saja bisa dilupakan” gerutu gadis yang sedari tadi berdiri disebelan Jonghyun dengan diam.

 

“Ya! Aku mendengarmu Park Minjung. Bahkan aku juga tidak lupa bahwa kau adalah anakku yang paling sulit untuk diatur, bahkan ketika bangun tidur pun…..”

 

“YAYAYAYAAAAA”

 

Ucapan wanita paruh baya itu terhenti oleh teriakkan gadis yang merupakan anaknya itu. Ia tahu bahwa anak gadisnya itu paling tidak suka jika kelakuannya ketika tidur yang merupakan aib terbesar baginya itu diungkap didepan orang lain selain oppa dan eonni nya sendiri.

 

“YA Eomma! Kenapa kau membahas itu, hah?” teriak gadis itu.

 

PUK

 

Jidat gadis itu telah menjadi sasaran sentilan dari pria tinggi yang berdiri disebelahnya itu.

 

“Kau tidak boleh berteriak kepada eomma-mu sendiri Park Minjung!” bentak pria itu.

 

Gadis itu menggembungkan kedua pipinya, kelakuannya itu malah membuat Jonghyun gemas dengan melihatnya.

 

~Waiting For You~

 

Park Minjung’s Pov

 

Setelah menunggu selama 1 jam lebih, pria evil itu masih saja belum memutuskan cincin mana yang akan dipilihnya. Sebenarnya yang perempuan itu siapa? Aku atau Dia? Biasanya perempuan lah yang akan sibuk dengan hal-hal seperti ini, tapi kenapa sekarang semuanya jadi terbalik? Malah pria evil itu yang lebih sibuk dalam hal seperti ini.

 

“Jonghyun~ah. Aku bosan, aku pergi ke caffe seberang sebentar ya, atau aku akan menunggumu disana saja ya.” Jelasku kepada Pria evil itu.

 

Bukan menjawab pria itu hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengalihkan pandangannya dari deretan-deretan perhiasaan yang ada dihadapannya saat ini. Merasa sudah dapat persetujuan dari Jonghyun, kulangkahkan kakiku kearah caffe yang berada di seberang took perhiasaan tadi.

 

“Huh, untung para wartawan tadi sudah pergi. Jadi aku mudah untuk pergi tanpa harus diganggu oleh kilatan-kilatan blitz mereka.”

 

Kulangkahkan kakiku perlahan kearah caffe tersebut. Ada untungnya pergi ke daerah seperti ini dalam hari kerja, ya karena daerah ini tidak seramai bila hari libur. Sesekali kuarahkan pandanganku kearah toko-toko yang berjejer dengan rapih disepanjang jalan.

 

DEG…

 

Pria itu, Pria dengan perawakan kurus yang semua orang tahu bahwa tubuhnya memang selalu segitu, bahkan bila ia memakan banyak makanan tubuhnya akan tetap seperti itu, tidak bertambah gemuk sedikitpun. Pria dengan gummy smile yang selalu menghiasi wajahnya.

 

Pria itu? Pria yang entah sudah berapa lama menghilang… Bukan, bukan menghilang. Bukan menghilang, hanya pergi meraih mimpinya. Pria itu… Pria itu sekarang bahkan hanya berjarak 5 meter dari hadapanku. Apa aku harus mengejarnya? Apa aku harus berlari menuju pria itu agar pria itu tau bahwa aku disini. APA HARUS?

 

 

 

One thought on “Waiting For You (part 2)

Leave a reply to EmaAlkaff Cancel reply